Dinkes Sumut Minta Masyarakat Perketat Prokes

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Dalam beberapa waktu terkahir, penambahan angka kasus baru Covid-19 di Pulau Jawa kembali meningkat signifikan.

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) drg Ismail Lubis meminta kepada masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan (prokes) agar hal serupa tidak terjadi di Sumut.

“Mengantisipasi itu, apapun jenis virusnya, tidak hanya Covid-19, masyarkat diminta untuk memperketat protokol kesehatan,” ungkapnya, Kamis (23/6).

Selain itu, Ismail juga meminta apabila menemukan kasus Covid-19 agar segera melakukannya tracing. Di mana, satu kasus Covid-19 terdapat 12 orang kontak erat yang ditracing. “Jika ada yang contak erat maka harus dilakukan tracing,” jelasnya.

Kemudian, sambung dia, masyarakat harus melakukan vaksin Covid-19 dosis I, II dan booster. Begitu juga, setiap masyarakat yang melakukan pertemuan dengan orang banyak segera melakukan test antigent. “Sehingga bila ada kasus baru bisa segera diketahui,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ismail juga meminta masyarakat agar mau jujur kalau mengalami gejala Covid-19 seperti pilek, diare dan demam. Tak lupa, tambah dia, agar segera melakukan tindakan dengan menghubungi dokter. “Masyarakat harus jujur bila memiliki gejala Covid-19 dan beristirahatlah,” tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana tanggal 23 Juni 2022, Pulau Jawa terkonfirmasi menambah 1.788 kasus positif Covid-19 baru. Jumlah itu terdiri dari 1.054 kasus di DKI Jakarta, 333 kasus di Jawa Barat, 42 kasus di Jawa Tengah, 11 kasus di Yogyakarta, 113 di Jawa Timur dan 236 di Provinsi Banten.

Sedangkan di Provinsi Sumut, penambahan hanya tercatat empat kasus baru, sehingga totalnya menjadi 155.141 orang. Kemudian kasus sembuh bertambah satu kasus menjadi 151.813 orang dan kasus kematian tetap berjumlah 3.258 orang.

Oleh karena itu, dari data ini diketahui jika kasus aktif atau jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan saat ini hanya berjumlah 70 orang. (cbud)

  • Bagikan