Scroll Untuk Membaca

Medan

Dinas TPH Targetkan Surplus Bawang Merah

MEDAN (Waspada): Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut pada 2022 menargetkan surplus untuk komoditas bawang merah. Pada 2021, produksi bawang merah baru berkisar 71,77 persen saja, atau 33.000 ton. Sedangkan kebutuhan untuk Sumut sekitar 46.000 ton lebih per tahun.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas TPH Sumut Bahruddin Siregar, di kantornya, Jumat (1/4). Yakni saat memaparkan kinerja instansinya pada tahun 2021 dan proyeksi program kerja pada tahun 2022.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dinas TPH Targetkan Surplus Bawang Merah

IKLAN

Burhanuddin Siregar menyebutkan, sesuai dengan kajian Dinas TPH, program tahun ini akan diarahkan pada target swasembada bawang merah. Hal itu juga diperkuat dengan arahan Gubsu Edy Rahmayadi, yang menginstruksikan pihaknya fokus pada penanaman bawang merah. “Paling tidak (produksinya) cukup u untuk Sumut,” katanya.

Dikatakan Bahruddin Siregar, ada beberapa strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah. Diantaranya, dengan dengan memberikan bibit yang baik kepada petani secara maksimal. “Sehingga nantinya Sumut dapat Surplus,” ucapnya

Surplus

Sementara itu, berdasarkan data sementara yang dipaparkan Bahruddin Siregar, terlihat kinerja Dinas TPH tahun 2021 cukup baik. Beberapa komiditas bahkan mengalami surplus produksi, kecuali untuk komoditas kedelai dan bawang merah.

Untuk komoditas padi, dipaparkan Bahruddin, produksinya naik. Realisasi tahun 2021 sebanyak 3.925.505 juta ton. Itu berarti naik dari target yang ditetapkan sebesar 3.906.872 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 2.317.279 ton setara beras. Sementara kebutuhan beras di Sumut sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Maka tahun 2021 Sumut surplus beras sebanyak hampir 700 ributon,” katanya.

Untuk komoditas jagung, kata Bahruddin, produksinya pada 2021 sekitar 1,7 juta ton. Itu juga meningkat dari target yang ditetapkan sebesar 1,5 ton jagung pipilan kering. “Untuk jagung kita surplus berkisar 36.709 ton, dengan estimasi kebutuhan berkisar 1,6 juta ton,” jelasnya.

Komoditas cabai merah pada tahun 2021, juga mengalami surplus. Kata Bahruddin, produksi cabai merah mencapai 204.425 ton, dari luas panen 15.323 hektar. Rataa-rata produktivitas berkisar 133,41 kwintal per hektar.

“Untuk cabai merah Sumut mengalami surplus berkisar 80.443 ton dengan tingkat kebutuhan berkisar 123.982 ton. Atas surplus itu, harga cabai sepanjang tahun 2021 bisa dibilang stabil. Tidak ada lonjakan harga yang signifikan” jelas Bahruddin.

Sedangkan untuk kedelai, Bahruddin mengaku masih belum memenuhi target. Tahun 2021, target produksi kedelai Sumut ditetapkan berkisar 4.052 ton,namun yang terealisasi hanya berkisar 1.613 ton. Produksi itu diperoleh dari luas panen berkisar 949 hektar, dengan rata-rata produktivitas 16,9 kwintal per hektar.

Penyebab tidak tercapainya produksi kedelai, kata Bahruddin, disebabkan luas pertanaman masih rendah. “Akhirnya petani  kurang bersemangat menanam kedelai, karena harga kedelai yang tidak sebanding dengan biaya produksi,” ujarnya. (m07).

Waspada/Zul Harahap
Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Bahruddin Siregar, memaparkan kinerja tahun 2021, didampingi Sekretaris Lusiantini dan Kasi Program Fahri.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE