Scroll Untuk Membaca

Medan

Di Akhir Masa Jabatannya, Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf

* Pidato Presiden Disaksikan Dari Gedung DPRD Sumut

PIDATO Kenegaraan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) disiarkan langsung dari Jarkta, dan disaksikan Ketua DPRD Sumut Sutarto, para wakil ketua, dan anggota dewan, di gedung paripurna, Jumat (16/8). Waspada/Partono Budy
PIDATO Kenegaraan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) disiarkan langsung dari Jarkta, dan disaksikan Ketua DPRD Sumut Sutarto, para wakil ketua, dan anggota dewan, di gedung paripurna, Jumat (16/8). Waspada/Partono Budy

MEDAN (Waspada): Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maaf secara tulus kepada seluruh rakyat Indonesia, jika selama 10 tahun memimpin Indonesia terdapat setiap hati yang mungkin kecewa, dan harapan yang belum bisa terwujud serta harapan yang mungkin belum bisa tergapai.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Pidato Jumat (16/8), sehari sebelum HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI – DPD RI dan Sidang Paripurna DPD RI, di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Di Akhir Masa Jabatannya, Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf

IKLAN


Pidato ini menjadi Pidato Kenegaraan terakhir Presiden Jokowi karena masa jabatannya akan segera berakhir dua bulan lagi.

Pidato Kepala Negara ini disiarkan ke seluruh Indonesia, termasuk ikut disaksikan secara langsung oleh Ketua DPRD Sumut Sutarto, para Wakil Ketua, Forkompimda terdiri atas Pj Gubsu Agus Fatoni, Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, mewakili Pangdam, Kepala Kejatisu Idianto, Danlantamal, para anggota dewan, serta sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dalam Pidato Kenegaraannya yang dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pimpinan MPR/DPR, para menteri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Jokowi mengatakan, dirinya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin bermohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, dan untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai.

“Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia,” katanya.

Jokowi memahami hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak–Ibu semua.

Namun dirinya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045.

“Hari ini, 16 Agustus 2024, di momen terakhir saya dan Ma’ruf Amin berdiri di sini, izinkan kami menyampaikan terima kasih yang tulus. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ibu semua,” katanya.

Kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada, imbuh Jokowi, yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan, menapaki langkah demi langkah, dan menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan.

“Sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai pada titik ini. Titik yang bisa menjadi titik lontar untuk menggapai kemajuan bersama di masa yang akan datang,” katanya.

Bangun Peradabam Baru

Selama 10 tahun masa kepemimpinannya, Indonesia telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar.

“Sehingga, sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru,” katanya.

Dengan capaian itu, Indonesia berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023.

Sehingga, kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024. dan mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan.

Selain itu, ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi COVID-19, dalam menghadapi perubahan iklim, dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.

“Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6 persen dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20 persen,” katanya.

Di akhir masa kepemimpinannya, Jokowi berhasil menorehkan sejarah dengan akan berpindahnya ibukota Jakarta, ke Ibu Kota Nusantara yang terletak Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Di tempat itu pula, di Jalan Negara wilayah Desa Pemaluan, Penajam Paser Utara, dilewati Presiden RI Joko Widodo untuk merayakan HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).

IKN adalah ibu kota masa depan Indonesia yang rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-79 Indonesia. IKN direncanakan akan menggantikan Jakarta yang telah menjadi ibu kota sejak 1961. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE