Scroll Untuk Membaca

Medan

Destanul Aulia: Kesehatan Masyarakat Faktor Penting Bagi Percepatan Pembangunan

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Kesehatan Masyarakat merupakan faktor penting bagi percepatan pembangunan di suatu daerah khususnya Sumatera Utara. Untuk itu kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian penting. Hal itu dikatakan Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengurus Daerah Sumatera Utara (Sumut), Destanul Aulia, SKM. MBA. MEc. PhD di sela-sela kegiatan Refleksi Kepengurusan IAKMI Pengda Sumut pada Sabtu (1/10) di Putra Mulia Hotel.

Untuk itu pulala, IAKMI berada digaris terdepan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Destanul Aulia: Kesehatan Masyarakat Faktor Penting Bagi Percepatan Pembangunan

IKLAN

“Dengan banyaknya kegiatan kita ini kita berharap bisa menciptakan image kepada masyarakat tentang kegiatan- kesehatan masyarakat. Sehingga dalam refleksi kita ini ada beberapa hal penting, yaitu bahwa kesehatan masyarakat faktor paling penting bagi percepatan pembangunan dan Covid-19 itu menjadikan momentum untuk kita memberikan perhatian yang besar terhadap aspek kesehatan masyarakat,” tegas Destanul Aulia.

Ia bahkan menyebutkan jika aspek kesehatan saat ini tidak memenuhi strategi tumbuh dan kembang dan bertahan, ini akan menyebabkan gangguan terhadap percepatan pembangunan karena kesehatan masyarakat itu memberi penekanan kepada aspek sumber daya manusia. Sehingga image kegiatan yang sudah dibuat oleh IAKMI Pengda Sumut ini juga bisa menjadikan role model terhadap Pengcab-pengcab yang lainnya.

“Kerjasama bersama stakeholder ini menjadi hal penting untuk dikedepankan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyarakat itu harus bersama -sama dengan pemangku kepentingan,” paparnya.

IAKMI katanya bisa di barisan terdepan untuk merangkul semua aspek itu. Bahkan ia mengatakan kedepan banyak masalah-masalah yang juga bisa dipelajari dan diselesaikan dengan mengikuti model- model Covid-19 ini. Yaitu model kebersamaannya.

“Jadi ke depan kita menghadapi stunting, penyakit menular dan tidak menular yang sebenarnya penekanannya adalah pada kesehatan masyarakat yang ditularkan dengan pencegahan dan bisa diatasi dengan cara kebersamaan,” tuturnya.

Pada kesempatan itu ia juga menyinggung untuk mencapai kesehatan masyarakat, pemerintah harus melaksanakan amanat Undang-Undang yaitu 10 persen APBD itu harus ke sektor kesehatan dan sebagian itu harus dikucurkan ke promotif dan preventif.

“Kami melihat bahwa masih banyak Kabupaten kota yang belum mengamalkan yang 10 persen ke sektor kesehatan. Ini menyalahi peraturan karena pada hakikatnya ini sudah diatur jadi kita mengharapkan janganlah dianggarkan lebih banyak untuk kuratif,” tegasnya.

Sementara itu, Kegiatan refleksi kepengurusan IAKMI Pengcab Sumut itu dihadiri 8 Pengcab IAKMI, yaitu Pengcab Tebing Tinggi, Batubara, Simalungun, Padangsidimpuan, Paluta, Asahan, Medan dan Pengcab Tapsel.

Kegiatan ini merupakan refleksi tentang kegiatan-kegiatan IAKMI yang sudah dilakukan menjelang tahun ke 2. Kemudian pada kegiatan ini IAKMI menyampaikan Kegiatan-Kegiatan yang sudah dilakukan. (cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE