Tanya:
Assalamu’alaikum wr. wb
Saya punya kebiasaan sulit tidur malam. Saya selalu melakukan shalat sunnah tahajjud di saat sulit tidur itu. Apakah itu dibenarkan? Sebab, ada ustadz di masjid kami bilang tidak boleh shalat tahajjud kalau tidak tidur dulu. Apa itu ada haditsnya? Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb
(Ahmad Rizky, Helvetia)
Jawab:
Wassalamu’alaikum wr. wb
Terima kasih pertanyaannya. Shalat sunnah tahajjud adalah salah satu shalat sunnah yang rutin atau bahkan boleh dibilang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Saw.
Dalil yang menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. mensyaratkan tidur dulu baru tahajjud, “Ada seorang di antara kalian yang mengira, jika seseorang shalat di malam hari hingga shubuh, dia dikatakan sudah bertahajjud. Padahal, tahajjud itu adalah, (ketika) seseorang melakukan shalat setelah bagun dari tidur.”
Dari hadis inilah para ulama menetapkan definisi shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah tidur malam. Seperti yang ditulis di dalam kitab Nihayatul Muhtaj jilid 2 halaman 131, “Disunnahkan mengerjakan shalat tahajjud berdasarkan ijma’ ulama. Dan berdasarkan firman Allah ta’ala “Pada sebagaian malam hari shalat tahajudlaj kamu sebagai suatu ibadah sunnah tambahan bagimu.” Dan juga sebab Nabi Saw. selalu melakukannya. Shalat tahajud ini adalah shalat sunnah pada malam hari setelah tidur”.
Dari penjelasan ini juga kita bisa membedakan shalat qiyamullail dengan shalat tahajjud. Shalat tahajjud memang bagian dari shalat qiyamul lail. Qiyamullail lebih umum dibandingkan tahajud. Ibadah apapun yang dilakukan di malam hari disebut dengan nama qiyamullail, termasuklah shalat tahajjud, shalat witir, hajat dan lain-lain.
Letak perbedaannya, kalau shalat tahajjud disyaratkan dalam pelaksanaannya dengan tidur terlebih dahulu. Jika tidak tidur, maka tidak bisa disebut dengan nama shalat tahajjud, tapi shalat qiyamul lail. Wallahua’lam bish shawab.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Dalil Tidur Sebelum Shalat Tahajjud
Dr. H. Hasan Matsum, M.A Ketua Umum MUI Kota Medan
