Bulan Syawal Momen Peningkatan Silaturahim

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Bulan Syawal adalah momen meningkatkan silaturahim.

Hal ini antara lain disampaikan Ketua Umum MUI Sumut, Dr., H. Maratua Simanjuntak saat Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Sumatera Utara menggelar silaturahmi dirangkai halal bi halal bersama unsur Forkopimda Sumatera Utara, ulama, cendikiawan, pimpinan ormas Islam, perguruan tinggi, pondok pesantren dan masyarakat di Grand Inna Hotel Jalan Balaikota Medan, Rabu (18/5).


Hadir pada silaturahmi dan halalbihalal yang berlangung penuh kehangatan itu, Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, perwakilan Pangdam I/BB, Kosek Hanudnas, tokoh pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum MUI Sumut, Dr., H. Maratua Simanjuntak menyampaikan rasa syukurnya karena pada Ramadan dan Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah tahun ini dilaksanakan tidak seperti dua tahun sebelumnya yang penuh pembatasan akibat pandemic Covid-19.


Maratua juga menceritakan usulannya agar pelaksanaan salat Idulfitri dapat dilaksanakan di lapangan terbuka, mendapatkan respon positif dari Gubsu H. Edy Rahmayadi.

Hal itu disampaikan mengingat seiring semakin turunnnya angka Covid-19 dan diizinkannya  warga mudik ke kampong halamannya.

“Dan kita bersyukur karena restu itu juga mendapat dukungan dari Poldasu yang melakukan pengamanan ketat ketika salat dilaksanakan,” ungkap Maratua didampingi Ketua Panitia Prof., Dr., H. Asmuni dan Bendahara Umum Drs., H. Sotar Muda, MHB.

Maratua Simajuntak, juga menjelaskan esensi dari pelaksanaan halal bi halal di bulan Syawal setelah sebulan penuh puasa Ramadan, sebagai jalan terbaik untuk memperkokoh serta memperkuat persatuan dan silaturahmi sesama umat dalam kehidupan berbangsa untuk mewujudkan Sumatera Utara bermartabat, maju dan berkeadilan.

Maratua, tetap mengingatkan kepada umat yang bersyukur karena sudah mulai beraktivitas normal, untuk tetap menjaga protokol kesehatan di antaranya mencuci tangan setelah melakukan kegiatan dan memakai masker di area tertentu.

Menurut Maratua, menjaga kesehatan merupakan salah satu  dari lima Maqashid Asy-Syariah dalam Islam, yakni kewajiban umat untuk menjaga diri. “Tentunya menjaga diri menjadi salah satu hal penting dalam hidup dan kehidupan,” kata Simanjuntak.

Selanjutnya, sambung Maratua, setelah pandemi ini ada satu persoalan besar yang wajib jadi perhatian bersama yakni, masalah ekonomi dan banyaknya masyarakat terpaksa kehilangan  pekerjaan sehingga dikhawatirkan akan mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dukungan Ulama

Gubsu diwakili Asisten Pemerintahan, HM., Fitriyus dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah adalah berkat  dukungan dari  ulama, tokoh agama dan unsure terkait lainnya.

“Dan pemerintah tentunya sangat membutuhkan nasehat ulama dalam melaksanakan amanah pembangunan agar dapat terlaksana sesuai ridha Allah” kata Fitriyus.

Sementara Ustadz Prof. Dr., H.  Syahrin Harahap dalam tausiahnya menjelaskan esensi halalbihalal sebagai perbuatan penuh keyakinan umat sebagai makhluk sosial untuk memperbaiki benang yang kusut agar dapat kembali  hangat, erat, kuat dan menjadi lebih indah.(m22)

Waspada/Anum Saskia

Ketua Umum MUI Sumut, Dr., H. Maratua Simanjuntak bersama pengurus dan undangan foto bersama.

  • Bagikan