Scroll Untuk Membaca

Medan

Buka Mukerda III Gubsu Ingatkan Peran Sentral MUISU Pembimbing Umat

Buka Mukerda III Gubsu Ingatkan Peran Sentral MUISU Pembimbing Umat
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Membuka Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) III, Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara(MUISU) berlangsung 29 s/d 31 Juli di Berastagi, dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Dalam pidatonya, Gubsu mengingatkan peran sentral MUISU sebagai pembimbing umat, dan menekankan betapa pentingnya peran berperan dalam menjaga keutuhan negara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Buka Mukerda III Gubsu Ingatkan Peran Sentral MUISU Pembimbing Umat

IKLAN

Sebagai seorang pemimpin, Edy Rahmayadi mengakui bahwa bimbingan dan tuntunan dari ulama sangatlah berarti.

Dalam upaya menghadirkan kebaikan bagi rakyat, beliau menghadiri acara tersebut bukan dengan motif politik, tetapi untuk menjalin silaturahim dan memahami posisi MUI sebagai lembaga netral yang tidak terlibat dalam kampanye politik.

Lebih lanjut, Gubsu menegaskan bahwa tanggung jawabnya sebagai pemimpin adalah mengayomi rakyat, dan beliau sangat menghargai nasehat dari para ulama sebagai langkah pencegahan dari kesalahan yang dapat menyebabkan bencana bagi bangsa dan negara.

Makna Strategis

Dr. H. Maratua Simanjuntak selaku Ketua Umum MUI Sumatera Utara menyampaikan pidato yang penuh makna dan strategis.

Maratua mengungkapkan, sejalan dengan tema Mukerda tahun 2023 ini memiliki makna strategis, tidak hanya bagi MUI di semua tingkatan, tetapi juga bagi umat Islam secara regional Sumatera Utara dan Nasional Indonesia.

Hal ini terkait dengan akan dilaksanakannya proses pergantian kepemimpinan Nasional, termasuk pemilihan legislatif di semua tingkatan.

Umat Islam sebagai kelompok mayoritas sudah barang tentu berkewajiban mensukseskannya, sehingga terpilih pemimpin yang perduli terhadap nasib umat.

Sebagai mayoritas pula, umat Islam tidak hanya sekedar menonton dan menonton, melainkan harus memiliki peran aktif di dalamnya.

Lebih lanjut, Dr. H. Maratua Simanjuntak mengingatkan tentang amanah hasil Ijtima’ ulama tahun 2009 di Padang Panjang, Sumatera Barat, yang menyatakan bahwa hak pilih bagi umat Islam hukumnya wajib, dan pemimpin yang wajib dipilih harus memiliki kualifikasi tertentu, seperti beriman dan bertaqwa, jujur (shiddiq), dapat dipercaya (amanah), menyampaikan aspirasi masyarakat (tabligh), memiliki kecerdasan lebih (fathanah), dan peduli terhadap umat.

Ketua Umum MUI Sumatera Utara juga memberikan pesan khusus kepada jajaran MUI Sumatera Utara dan kabupaten/kota untuk menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya dan melaksanakan program kegiatan Mukerda III ini dengan maksimal.

Acara Mukerda III MUI Sumatera Utara dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota Dewan Pertimbangan, Dewan Pimpinan, dan Pimpinan Komisi MUI Sumatera Utara, serta Utusan dari Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara, juga Ormas Islam se-Sumatera Utara.

Dengan mengusung tema yang menekankan pada penguatan akidah dan kesadaran politik umat, acara ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi Sumatera Utara dan Indonesia secara keseluruhan.

Semua pihak diharapkan dapat menjalin kerjasama dan memperkuat sinergi untuk mewujudkan Indonesia sebagai baldatun thayyibatun warabbun ghafur, yaitu negara yang baik, sejahtera, dan dirahmati oleh Allah.(m22)

Waspada/ist
Gubsu Edy Rahmayadi Ketua Umum MUISU Dr.H. Maratua Simajuntak para pengurus dan peserta Mukerda III tahun 2023 poto bersama.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE