MEDAN (Waspada): Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Sumut berharap dukungan semua pihak, termasuk Yayasan Islamic Centre (YIC) dan pimpinan pesantren untuk mencegah munculnya radikalisme dan terorisme, khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini.
Harapan itu disampaikan pimpinan BPNPT Sumut diwakili Marvel Ritonga staf Pelaksana Analis Data kepada pihak Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara, di kantor Yayasan, Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Deli Serdang, Kamis (27/6).
Hadir mendampingi Marvel, Wakil Direktur Ma’had Tahfizhil Qur’an YIC-SU ustadz Dr. Charles Rangkuti, didampingi Kabag TU Farhan Aziz dan staf Ir H Indrayadi.
Menurut Marvel, kehadiran BPNT yang pertamakali dilakukan selain silaturahmi, juga berharap YIC yang dipimpin Armyn Simatupang yang juga anggota DPRD Sumut itu, bersama seluruh jajaran untuk bersama terlibat dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
“Ke depan kita juga nanti akan mengajak dialog dan diskusi dengan para stakeholder terkait, termasuk pimpinan pesantren di Sumut, sehubungan dengan akan digelarnya pemilihan Gubernru/Bupati/Walikota di Indonesia, termasuk di Sumut,” katanya.
Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi BNPT sebagai lembaga resmi negara, penyusunan kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang penanggulangan terorisme; monitoring, analisa, dan evaluasi di bidang penanggulangan terorisme; koordinasi dalam pencegahan dan pelaksanaan kegiatan melawan terorisme.
Dalam kesempatan itu, Marvel juga akan melakukan pemetaan informasi, data, dan pengawasan di Sumut, salah satunya dalam rangka Pilkada.
Marvel prihatin melihat kurang dewasanya masyarakat berkaitan dengan kepentingan politik dan politik identitas.
Merespon kunjungan tamunya dari BNPT, pimpinan YIC sebagaimana disampaikan Wakil Direktur Ma’had Tahfizhil Qur’an YIC-SU ustadz Dr. Charles Rangkuti, pihaknya menyambut baik kehadiran BPNT, dan berharap silaturahmi dapat dilanjutkan.
Selanjutnya, berkaitan harapan BNPT terkait radikalisme, Dr Charles mengatakan, pihaknya selalu memosisikan diri sebagai pesantren yang terbuka, dan mengikuti arahan pemerintah, Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama.
“Kita YIC yang didirikan tahun 1983 oleh Bapak Armyn Simatupang memiliki memiliki legalitas dan terdaftar di Kementrian Agama, sehingga semua aturan, termasuk upaya pencegahan faham radikalisme senantiasa terus dilakukan dengan baik.
Hal itu terimplementasikan dari proses penerimaan guru, pegawai dengan seleksi yang ketat, dan linear dengan bidang-bidangnya.
“Insya Allah, kita selalu berupaya menangkal radikal, karena ini juga sejalan dengan visi YIC yang salah satu di antaranya adalah wasathiyah, yakni ketegasan seseorang untuk bersikap adil, ” pungkas Dr Charles. (cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.