MEDAN (Waspada): Bidang Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara (Sumut),menggelar Rapat kordinasi (Rakor) Zona 1 di Aula MUI Jalan Sutomo Ujung/Majelis Ulama No 3 Medan, Jumat (22/12).
Saat kegiatan berlangsung, mengemuka pendapat bahwa dakwah diharapkan tidak hanya terfokus pada daerah yang sudah maju ataupun sekitar kota besar yang kehidupan beragama umatnya sudah relatif baik.
Tapi diharapkan dapat lebih memprioritaskan dakwah kepada umat Islam di daerah perbatasan, minoritas atau terpencil, mengingat umar di daerah seperti inilah yang paling membutuhkan bimbingan dan siraman rohani.
Disampaikan demikian mengingat berdasarkan data terakhir menunjukkan bahwa, di kawasan terluar, terpencil serta minoritas ini diketahui bahwa angka umat yang murtad naik sangat signifikan.
Mencermati kondisi tersebut, Ketua Umum MUI Sumut Dr. H Maratua Simanjuntak memberikan respon cepatnya dan segera mengirimkan juru dakwah terbaik untuk memberikan siraman rohani di beberapa daerah terluar, terpencil dan minoritas yang diketahui mengalami peningkatan umat yang murtad tersebut.
“Ya! di akhir tahun ini Tim Khusus Dakwah MUI Sumut akan diturunkan untuk memberikan siraman rohani dan pencerahan agama kepada umat,” kata Maratua ketika membuka rakor yang diikuti utusan MUI dari 16 kabupaten/kota tersebut.
Maratua juga tidak menampik bahwa, secara kuantitatif dan kualitatif umat Islam mengalami penurunan. Bahkan sinyalemen itu pernah disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Abbas yang menyimpulkan terjadi penurunan jumlah umat Islam secara signifikan dan diketahui pula bahwa umat yang murtad juga meningkat.
Perhatian Serius
Kata Maratua, ini harus jadi perhatian serius kita bersama dan diharapkan program dakwah yang disampaikan dapat lebih tepat sasaran, meningkatkan semangat keagamaan umat dan menjadi penerang serta tuntunan umat dalam melaksanakan ajaran Islam sesuai ajaran Alquran dan Sunnah.
Sementara Ketua Panitia Dr H Sugeng Wanto dalam laporannya menyampaikan Rapat Koordinasi Zona I ini dimaksudkan menyatukan persepsi dakwah, mengingat saat ini tantangan dakwah semakin kompleks seiring kemajuan zaman yang memasuki era digital.
Sugeng juga menyampaikan bahwa masuknya tahun politik 2024 dengan pelaksanaan Pemilu Presiden dan legislatif merupakan ujian yang cukup berat bagi juru dakwah, mengingat pada saat seperti itu tarik menarik kepentingan akan sangat kuat. “Karena itu rakor ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi terbaik agar dakwah yang disampaikan lebih tepat sasaran dan memberikan kemaslahatan kepada umat,” katanya.
Hadir pada kesempatan itu Ketua Bidang Dakwah MUI Sumut Prof. Dr. H.Mohd Hatta, Ketua Komisi Dakwah Prof. Dr. H. Abdullah M.Si, Sekretaris Dr. Puji Rahmadi, ulama dan peserta dari 16 kabupaten/kota. (m22).