MEDAN (Waspada): Guru Besar UIN-SU Prof Dr Hasyimsyah, MA mengatakan dalam perspektif agama bencana yang terjadi bukan kutukan, tapi ujian buat kita tanggulangi bersama-sama seluruh elemen masyarakat.
‘’Malah bisa menjadi ladang pahala,’’ ujar Hasyim dalam seminar nasional mengelola bencana untuk ketangguhan bangsa di Hotel Santika Medan, Selasa (18/1).
Menurut Prof Hasyim dalam makalahnya berjudul Pengurangan Risiko Bencana dalam Perspektif Sosial Keagamaan dan Budaya Masyarakat Sumut, setiap menghadapi bencana yang terjadi tidak perlu terlalu cemas karena yang namanya bencana sudah selalu terjadi sejak zaman kenabian dulu sehingga selalu ada hikmah dan pembelajaran di dalamnya.
“Oleh karena itu agama menjadi acuan kita untuk berbuat kebaikan memebantu korban bencana alam dll. Pada umumnya orang-orang berempati dan termotivasi memberi bantuan. ‘’Jadi, keliru jika orang mengatakan bencana sebagai kutukan. Sebagai teguran dan introspeksi ya untuk bisa kita mengurangi penderitaan para korbannya’’ ujarnya.
Sebagai pembicara kedua, Prof Dr Irmawati menguraikan peranan psikologi dalam membantu korban bencana alam untuk bisa bangkit kembali dari keterpurukannya dengan mengusai ilmu (psikologi).
‘’Jadi setiap korban bencana pada umumnya akan mengalami tahapan kejiwaan dari yang ringan hingga berat menjadi depresi, ujar Prof Irma dalam makalah berjudul Karakteristik Sumberdaya Manusia dalam Penanggulangan Bencana.
Acara seminar yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pemprovsu berlangsung sehari, dibagi tiga sesi. Sesi pertama pagi sekaligus pembukaan oleh Gubsu Edy Rahmayadi. Sebelumnya, laporan Kepala BPSDM Provsu Dr H Asren Nasution, dilanjutkan dengan pemateri dari Kepala BNPB, Retor Universitas Pertahanan, Kepala LAN RI dll.(m03)
Kepala BPSDM Provsu Dr H Asren Nasution foto bersama usai sesi ke-2 seminar nasional mengelola bencana bersama narasumber Prof Dr Hasyimsyah, Prof DR Irmawati (Guru Besar USU) dan moderator H. Sofyan Harahap (Waspada). Waspada/Ist