Scroll Untuk Membaca

Medan

Begal Makin Marak, Polrestabes Medan Bentuk Tim Pemburu Begal

SAT Reskrim Polrestabes Medan membentuk tim pemburu begal dengan melibatkan sebanyak 22 personel yang dipersiapkan untuk mencari keberadaan begal dan geng motor. Waspada/Ist
SAT Reskrim Polrestabes Medan membentuk tim pemburu begal dengan melibatkan sebanyak 22 personel yang dipersiapkan untuk mencari keberadaan begal dan geng motor. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): AKSI brutal kawanan begal di Medan semakin marak. Selain menimbulkan korban jiwa, para pelaku begal juga merampas barang-barangg berharga milik korbannya. Mulai dari uang tunai, handphone hingga sepedamotor turut digondol kawanan begal tersebut.

Meski sudah banyak pelaku begal yang ditangkap dan ditembak namun tak membuat aksi kawanan begal senyap, bahkan masih saja banyak korban begal berjatuhan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Begal Makin Marak, Polrestabes Medan Bentuk Tim Pemburu Begal

IKLAN

Sepertinya, Kota Medan tak aman lagi karena aksi begal masih juga terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan sehingga menjadi ‘pekerjaan rumah’ (PR) bagi Kombes Pol Gidion Arif Setyawan yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolrestabes Medan.

Perilaku brutal dari kawanan bandit jalanan yang selalu berkonvoy dalam melakukan aksinya itu membuat aparat penegak hukum segera membentuk tim pemburu begal.

Untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat kota Medan, Sat Reskrim Polrestabes Medan membentuk tim pemburu begal. Sebanyak 22 personel dipersiapkan untuk mencari keberadaan begal dan geng motor.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, Kamis (10/10) sore menyebutkan, pihaknya akan bertindak tegas terhadap para pelaku kejahatan jalanan, khususnya begal dan geng motor.

“Polrestabes Medan telah membentuk tim pemburu begal. Atensi pak Kapolda melalui pak Kapolrestabes. Artinya dengan tim ini kami bersungguh-sungguh, lebih bersungguh-sungguh lagi, kami akan bertindak tegas kepada para pelaku kejahatan jalanan, begal dan geng motor,” tegas Kompol Jama Kita Purba.

Dijelaskan Jama, tim khusus yang dibentuk itu diberi nama Tim Pemburu Begal. Tim tersebut di lengkapi dengan tiga unit kendaraan roda empat dan tujuh unit kendaraan roda dua.

“Setiap malam dan setiap hari kami akan mencari pelaku begal, 24 jam,” sebutnya seraya menambahkan personel yang dibentuk hanya berasal dari Sat Reskrim. Sementara Polsek jajaran juga akan membentuk tim khusus masing-masing.

“Ingat kami akan mencari. Kami akan mencari pelaku-pelaku begal dan markas-markas geng motor. Sehingga kita akan menciptakan kota Medan yang aman,” tegasnya mengakhiri.

Kapolrestabes Harus Mundur

Sementara itu, anggota DPRD Medan Edi Saputra ST meminta Kapolrestabes Medan harus mundur dari jabatannya apabila tidak mampu memberantas aksi-aksi brutal geng motor dan begal.

“Polisi itu tugasnya memberi rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat, sementara aksi brutal geng motor dan begal masih merajalela terjadi di sejumlah lokasi di wilayah hukum Polrestabes Medan. Jadi, bila Kapolrestabes Medan dan jajarannya tak mampu memberantas maraknya geng motor dan begal, lebih baik mengundurkan diri dari jabatannya,” tegas Edi Saputra kepada waspada.id, Minggu (13/10).

Edi Saputra juga prihatin terhadap masih maraknya aksi brutal geng motor dan begal yang telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, sejatinya tugas polisi adalah menangkap para pelaku tindak kriminal jalanan jadi membentuk Tim Pemburu Begal hanya semacam ‘bancaan’ saja dan diduga supaya ada celah untuk mendapat anggaran saja.

“Membentuk Tim Khusus Pemburu Begal terkesan jadi ajang ‘bancaan’ saja dan diduga supaya ada celah untuk mendapat anggaran. Padahal sejatinya tugas polisi itu memberantas para pelaku kejahatan tanpa harus membentuk Tim Khusus Pemburu Geng Motor dan Begal,” tutur anggota legislatif yang vocal ini.

Selain itu, tambah Edi, pihak Kepolisian selama ini terkesan asal tangkap saja kepada sejumlah warga yang dituduh terlibat begal dan geng motor. Pasalnya, ada beberapa warga yang menjadi korban asal tangkap setelah dituduh terlibat geng motor.

“Banyak warga yang melapor kepada saya bahwa anaknya ditangkap karena dituduh terlibat geng motor, padahal saat itu sang anak sedang duduk-duduk bersama teman-temannya pada malam hari, tiba-tiba datang razia polisi. Tanpa banyak tanyak, polisi langsung membawanya ke kantor polisi,” tutur Edi seraya menambahkan dirinya pun langsung mendatangi kantor polisi untuk membantu anak warganya keluar dari kantor polisi. (m27)

Waspada/Ist

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba foto bersama dengan beberapa personel Tim Pemburu Begal yang baru dibentuk.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE