MEDAN (Waspada): Baznas Sumut Gelar Pembinaan dan Evaluasi Da’ /Da’iyah Dari 25 Kabupaten/Kota berlangsung di Hotel Kanaya Medan mulai 24 – 26 Desember 2024.
Kegiatan dibuka Selasa (24/12) Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni diwakili Suherman selaku Staf Ahli Bidang Pendidikan Kesehatan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat Pemprovsu, di Rumah Dinas Jalan Sudirman Medan.
Dalam pesannya Pj Gubsu berharap agar para da’i dan da’iyah melaksanakan tugas mulia ia sebaik-baiknya dan pihak Baznas memberi perhatian khusus pada mereka, yang berupaya menjadi ujung tombak menjaga dan memelihara serta mendidik masyarakat muslim di daerah minoritas.
Sedangkan, Ketua Umum Baznas Sumut Prof.Dr.H.Mohammad Hatta menyampaikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Baznas Provinsi Sumatera Utara memiliki Program Dakwah dan Advokasi.
Salah satu Program Dakwah dan Advokasi yang dilakukan oleh Baznas Provinsi Sumatera Utara adalah menempatkan Da’i Binaan di daerah terpencil dan pedalaman Sumatera Utara.
Dijelaskan, setiap da’i bertugas membina 3 desa. Tugas pokok setiap da’i adalah, terselenggaranya shalat Jum’at di desa binaan.
Terselenggaranya fardu kifayah jenazah muslim/ah dan menghidupkan pengajian kaum bapak, kaum ibu, remaja, anak-anak, serta menghubungkan kepentingan masyarakat binaannya kepada pihak lain, termasuk kepada pemerintah dan Baznas.
“Maka saat ini dilaksanakan pembinaan dan evaluasi da’i Baznas Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 binaan Baznas Sumut yang tersebar di daerah terpencil di Sumatera Utara, di Kanaya Hotel Rabu (25/12),” sebut Prof. Hatta.
Bagi para pendakwah, sambung Prof Hatta, juga ada program Z-Cebani (Zakat-Cegah Riba untuk Petani).
Membantu Petani
Program ini, adalah pemberdayaan petani yang membantu petani dalam modal bertani (mulai pembibitan, menanam, memupuk sampai dengan memanen), di mana mereka sebelumnya meminjam dengan tengkulak/rentenir, yang hasil panen nanti dikendalikan oleh tengkulak tersebut sehingga hasil panen yang diperoleh petani sedikit.
Lanjutnya, oleh sebab itu Baznas Sumut dengan Programnya berawal sejak dari tahun 2020 membantu 2 kelompok tani setiap kelompok ada 20-an orang, sehingga petani tidak lagi meminjam modal bertani kepada tengkulak.
Selain itu, testimoni dari petani bahwa sejak menerima bantuan Baznas Sumut, padi mereka jauh dari hama, sehingga hasil panen lebih meningkat dan petani bebas menjual hasil panen mereka. Bahkan para petani dapat mengeluarkan zakat saat panen.
“Zakat dan infak dari petani tersebut terus digulirkan sehingga kelompok tani berkembang menjadi 10 kelompok dan setiap panen mereka selalu mengeluarkan zakatnya,” pungkasnya.
Ketua panitia kegiatan Waka III Baznas Sumut Armansyah SE.MPsi, menyebutkan kegiatann Pembinaan dan Evaluasi Da’i Tahun 2024, panitia mengumpulkan para da’i untuk dilakukan, pembinaan dan pembekalan dengan peserta dari 25 Kabupaten/Kota dimana 17 Kabupaten/Kota telah ada lembaga Baznas.
Kegiatan ini juga mendatangkan narasumber yang mumpuni yang materinya sesuai dengan problematika dan dinamika dakwah terkini.
Kemudian dilakukan asesment dan evaluasi kinerja da’i didaerah binaan. Selain itu juga turut menghadirkan Perwakilan Pimpinan Baznas Kab/Kota terkait tempat Da’i berada untuk koordinasi dan penguatan tupoksi Da’i didaerah masing-masing.
Kata dia, kegiatan ini dalam rangka mengevaluasi kinerja da’i binaan Baznas Provinsi Sumatera Utara, setiap tahun diadakan monitoring dan evaluasi dengan cara mengumpulkan semua da’i di suatu tempat sekaligus memberikan pembinaan, penambahan wawasan dan keterampilan berdakwah.
“Jadi evaluasi ini juga menilai kinerja dan menilai apakah masih layak jadi da’i Baznas. Jika penilaian capaian kinerja tidak memuaskan tetap kami evaluasi,” ujarnya sembari menyebut saat ini calon da’i yang mendaftarkan diri di Baznas Sumut sudah banyak meskipun penjaringan da’i belum bisa setiap tahun.(m22)