Baznas Sumut Gelar Muzakarah Dan Silaturahmi Bersama Ulama Mubalhig Tokoh Agama

  • Bagikan
Baznas Sumut Gelar Muzakarah Dan Silaturahmi Bersama Ulama Mubalhig Tokoh Agama

MEDAN (Waspada): Badan Amil Zakat Nasional(Baznas) Sumatera Utara, menggelar muzakarah dan silaturahmi bersama ulama, da’i, mubalhig, ustad dan tokoh agama, Rabu (15/3).

Dalam pidatonya, Ketua Baznas Sumut Prof. Dr. H. Mohammad Hatta menyebutkan acara ini sekaligus ajang diskusi bagaimana mendorong masyarakat yang mampu untuk mengeluarkan zakat hartanya. Selain itu, mendorong penerima zakat produktif agar kelak mereka bisa berzakat.

Hatta menyebutkanm potensi Zakat Infak Sedekah (ZIS) sangat penting dioptimalkan, dalam rangka mengentaskan masyarakat miskin ekstrim. Di mana tahun 2022 lalu dicanangkan pada 2024 mendatang kemiskinan ekstrim itu bisa dihapuskan.

“Estimasi dana sebesar 400 trilyun dari potensi zakat terkumpul dari jumlah wajib zakat penduduk muslim di Indonesia diharapkan bisa mengentaskan 12.7 juta penduduk miskin ekstrim (prasejahtera).Jika ini tercapai, maka pengelolaan zakat secara maksimal benar-benar terwujud,” ungkap Hatta.

Terkait pengumpulan Zakat Infaq Sedekah (ZIS),pada bulan suci Ramadhan ini, pihaknya menargetkan akan terjadi peningkatan 40 persen dari bulan sebelumnya.

Sedangkan pembicara, H.Syamsul Bahri selaku Wakil Ketua III Baznasu memparkan, berzakat harta adalah kewajiban bagi yang mampu.

Referensinya sudah diatur dalam Alquran Surah Albaqarah ayat 43 (perintah solat dan zakat).

Surah At Taubah ayat 103(perintah mengambil zakat) Alquran Surah At Taubah ayat 60 (perintah distribusi zakat kepada 8 golongan mustahik)dan Alquran Surah At Taubah ayat 35 (sanksi di akhirat bagi muzaki ingkar zakat).

“Selain itu keharusan berzakat juga dituangkan dalam Undang-Udang Zakat dan fatwa MUI,” ucapnya.

Sedangkan pembicara,Sultoni Trikusuma memaparkan zakat yang diserahkan ke Baznas Sumut, pendistribusiannya dikelola, didistribusikan dan pendayagunaan.

“Di Baznas Sumut penyalurannya diprogramkan. Ada Sumut Taqwa(program dakwah dan advokasi), Sumut peduli (program kemanusiaan). Sumut sehat(program kesehatan), Sumut cerdas(program pendidikan) dan Sumut makmur (program ekonomi),” sebutnya.

Bagaimana zakat itu bisa dihimpun? Narasumber Musaddad Lubis menyampaikan,perlu strategi untuk menghimpunnya.Yakni, keberhasilan pengumpulan ditentukan oleh 3 hal penting.

Pertama, komunikasi yang lancar dan intens.Kedua, pelayanan berdonasi yang mudah dan murah, ketiga kepuasan bagi donatur(muzaki dan munfiqin.

“Diperlukan komunikasi, hubungan timbal balik antara komunikator, komunikan dan komuniket. Di mana, komunikator adalah mereka yang cakap berkomunikasi.Komunikan adalah mereka yang menerima
informasi ZIS yang beragam tingkat pendidikannya, profesinya, dan daya tangkapnya. Dan komuniket adalah materi yang disampaikan berupa literasi zakat fiqih, regulasi dan kebijakan negara terkait pengelolaan zakat,” sebutnya.

Musaddad juga mengingatkan, semua hasil pengumpulan zakat, infak dan Dana Sosial Keagamaan Lainnyan (DSKL ) diinput melalui SIMBA dan dilaporkan kepada pihak yang berwenang setiap tengah tahun dan akhir tahun.

Pengumpulan tersebut adalah ZIS yang didalam neraca dan di luar neraca. Tujuannya untuk terintegrasinya pengumpulan ZIS secara nasional.(m22)

Waspada/Anum Saskia
Ketua Baznas Sumut
Prof. Dr. H. Mohammad Hatta saat membuka kegiatan.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *