MEDAN (Waspada): Belum genap 1 bulan, Jl. Enggang Raya Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang yang baru diaspal sudah rusak dan berlubang.
Pantauan wartawan di lokasi, Rabu (16/11) siang, terlihat ada 4 lubang di jalan yang baru diaspal itu, dan jaraknya berdekatan. Sedangkan batu kerikil halus bertebaran di jalan dan dapat menimbulkan kecelakaan tunggal bagi pengendara sepedamotor saat melintas di lokasi.
Jalan yang baru diaspal dan belum berumur genap 1 bulan tersebut berada tepat di depan salah satu sekolah dasar (SD) swasta. Hal ini menjadi tontonan bagi warga sekitar dan pengendara sepedamotor dan mobil saat melintas di lokasi.
Kondisi jalan rusak yang juga baru diaspal terlihat juga di persimpangan Jl. Enggang Raya/Garuda Ujung. Jalan berlubang itu juga dapat memicu kecelakaan lantaran tepat di tikungan yang sering dilintasi kenderaan roda dua maupun lebih.
Ketua PAC LSM Pembela Kemerdekaan Rakyat (PAKAR), Togap H Rajagukguk ,63, warga Jl. Enggang/Tiung yang dimintai tanggapannya mengatakan pengaspalan atau tambal sulam dilakukan di Jl. Enggang Raya itu abal-abal.
“Kondisi jalan saat itu masih basah akibat diguyur hujan, lalu diaspal. Ketebalannga hanya 3-5 Cm. Dengan kondisi seperti itu tentunya jalan tersebut akan cepat rusak,” ujarnya.
Togap yang mewakili warga meminta kepada DPRD Kabupaten Deliserdang Komisi D yang membidangi jalan dan jembatan, sebagai Wakil Rakyat harus mempertanyakan ini kepada Dinas terkait.
“Saya rasa ini pekerjaan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga di kerjakan asal-asalan saja. Kami berharap pon Jalan Enggang Raya Ujung sepanjang 200 meter yang belum pernah diaspal sejak puluhan tahun yang lalu ataupun sejak berdirinya Perumnas Mandala ini agar diperhatikan. Kami juga minta kebijakan yang berkompeten untuk menanggapi apa yang kami sampaikan,” pintanya dengan tegas.
Sebelumnya, walaupun kondisi Jl. Enggang Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang saat itu masih basah akibat hujan turun, pengaspalan tetap saja dilakukan.
Informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, pengasapalan pertama kali dilakukan di Jl. Tiung depan Pajak Enggang sekitar 2 hingga 3 bulan lalu. Ketebalan aspal yang panjangnya seratusan meter itu sangat tipis serta bergelombang sehingga tidak enak saat dilintasi kenderaan roda atau lebih.
Pengaspalan yang kedua dilaksanakan pada, Jumat (28/10) di Jl Enggang Raya dan Enggang Tengah. Aspal juga terkesan tidak layak pakai lantaran terlalu tipis. Jalan yang sudah di aspal itu juga bergelombang dan tidak rata.
Namun anehnya pengaspalan itu tidak merata lantaran tidak seluruh Jl. Enggang Raya yang diaspal sehingga jalan yang tidak diaspal itu tampak rendah dan dapat menyebabkan banjir saat hujan turun.
Pengaspalan ketiga di Jl. Balam dan Simpang Jl. Tiung Raya Ujung pada, Sabtu (29/10) pagi hingga siang. Namun pengaspalan justru terkesan dipaksakan lantaran saat itu jalan masih basah akibat huja turun. Pengaspalan juga tidak merata di Jl. Balam hingga Simpang Jl. Tiung Raya Ujung, sehingga terlihat bergelombang.
Dari pantauan di lokasi, dari beberapa jalan yang diaspal, ketebalannya sangat diragukan lantaran tidak sesuai seperti jalan protokol. Dapat dipastikan jalan akan rusak dalam waktu dekat ini.
Dari data yang dirangkum wartawan, beberapa jalan yang rusak dan belum diaspal diantaranya di Jl. Murai, Jl. Kapodang 2, Jl. Enggang Raya Ujung, Jl Kenari Raya 2, Jl. Kenari Raya/Simpang Kiwi, Jl. Kiwi Raya dan Jl. Pelikan Raya. Lokasi jalan rusak itu dikenal sebagai langganan banjir. (m27)