Banyak Orangtua Belum Izinkan Anaknya Divaksin

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Meski hari ini pelaksanaan vaksinasi anak umur 6-11 tahun dilakukan, ternyata masih banyak orangtuanya yang belum mengizinkan.

Menanggapi hal tersebut Mutia Nimpar, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan angkat bicara, Senin (17/1).

Menurut Mutia kabar minimnya izin orangtua untuk vaksinasi merupakan hal yang tidak benar.

“Untuk hari ini saja banyak peminatnya, hanya saja untuk permulaan ini sekolah dibatasi 100-200 vaksin perharinya,” ucap Mutia.

Menurutnya sudah banyak wali murid yang menginginkan anaknya untuk vaksinasi.

“Hari ini saja orangtua di beberapa sekolah setiap kecamatan banyak yang mendampingi tapi stok vaksin terbatas,” ucapnya.

Menurutnya jikapun ada wali murid yang masih takut, itu merupakan hal yang sangat wajar. Apalagi vaksinasi ini disuntikkan kepada sang anak.

“Kita aja dulu takut apalagi mereka, jadi kalau mereka takut itu wajar dan akan kita tunggu terlebih dahulu sembari memberi edukasi tentang pentingnya vaksinasi,” tutur Mutia.

Disinggung mengenai berapa target untuk vaksinasi anak, Mutia hanya menyebutkan sebanyak-banyaknya.

“Kita tidak menentukan target sebab banyak sekali yang membantu saat ini seperti TNI Pol RI dan pasti target vaksinasi anak ini cepat terlaksanan,” tuturnya.

Menurutnya penerapan wajib menyertakan sertifikat vaksinasi di sekolah, merupakan alternatif lain agar wali murid mau divaksinasi.

“Tapi itu dilakukan mungkin jika peminatnya kurang banyak tapi sejauh ini antusias siswa dan orantua untuk vaksin anak sangat banyak,” tuturnya.

Menurut Mutia juga sejauh ini belum ada laporan buruk atau KIPI terhadap vaksinasi anak di hari ini.

“Belum ada laporan KIPI alhamdulillah mudah-mudahan jangan sampai ada tapi tetap kita akan terus memonitor selurub puskesmas yang ada.

Disinggung mengenai jumlah stok vaksinasi anak ini mutia mengaku sejauh ini pihaknya menggunakan stok vaksinasi yang ada di setiap puskesmas.

” Untuk vaksinasi anak belum ada kita dapatkan dari Kemenkes semua pakai stok vaksin yang ada di puskesmas. Dan itu pun seharusnya untuk vaksinasi tahap dua tapi karena sama saja jadi kita gunakan yang ada terlebih dahulu,” paparnya.(cbud)

  • Bagikan