Bahas Mekanisme Penuangan Opini, KPS FH UMSU Tingkatkan Kualitas SDM

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Komunitas Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (KPS FH UMSU) membahas mekanisme penuangan opini dalam sebuah tulisan, Sabtu (9/4). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui ketrampilan hard skill dan soft skill.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula FHUM UMSU secara hybrid ini menghadirkan Dr Dedi Sahputra, MA dosen Fisipol Universitas Medan Area (UMA) yang juga redaktur pelaksana non berita Harian Waspada, dan Andryan, SH, MH dosen Fakultas Hukum UMSU dan Kabag HTN/HAN.

Wakil Dekan III FH UMSU Atikah Rahmi, S.H., M.H dalam pidato sambutannya mengapresiasi apa yang telah dilakukan KPS FH UMSU. Karena dengan kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Saya salut KPS aktif melakukan berbagai kegiatan. Meski bukan tanpa tantangannya, tetapi berbagai kegiatan tetap dilaksanakan,” ujarnya.

Dr Dedi Sahputra, MA yang menjadi pembicara pertama menjelaskan bahwa menulis di media massa selain terbuka bagi berbagai kalangan, juga memiliki berbagai kriteria yang mesti diperhatikan. “Sebagaimana menulis di jurnal dengan gaya selingkung masing-masing jurnal, begitu juga di media massa,” sebutnya.

Dia memaparkan tentang berbagai contoh-contoh dalam penulisan artikel ilmiah popular di media massa. “Artikel ilmiah popular di media massa adalah artikel ilmiah yang direduksi menjadi artikel ilmiah popular yang memiliki news peg ketika disajikan,” terangnya.

Sedangkan Andryan, SH, MH memotivasi para anggota KPS FH UMSU untuk menulis atau menuangkan pikirannya atau pendapat hukumnya dalam bentuk tulisan. Karena dengan menulis adalah membuat ide-ide akan sampai kepada orang lain, bahkan ketika si penulisnya sudah meninggal dunia.

Dia memaparkan bagaimana strategi penulisan dalam bidang hukum secara teknis yang memiliki kekhususan dalam penulisannya yang membedakannya dengan bidang lain. “Ketrampilan menulis ini harus kita mulai dengan cara memulai menulis. Jangan hanya dipikirkan tetapi tidak dimulai,” katanya. (m05)

  • Bagikan