MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut M Subandi (foto) menegaskan, aparat Polri-TNI serta pihak terkait didesak serius menyikat habis praktik judi, dan narkoba, yang diduga menjadi penyebab maraknya aksi krimininalitas, termasuk begal dan geng motor.
“Jujur, narkoba dan judi, khususnya judi online ini harus disikat habis jika ingin menuntaskan aksi begal dan geng motor,” kata Subandi kepada Waspada di Medan, Jumat (7/6).
Anggota dewan Fraksi Gerindra Dapil Sumut 3 Deli Serdang ini merespon maraknya aksi begal, yang sudah tergolong berani dan sadis, karena tidak segan-segan melukai korban dengan menggunakan berbagai senjata tajam.
Terakhir, polisi berhasil menangkap dan menembak 2 begal sadis dan DG di Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Kamis (30/5/2024), karena diketahui menggunakan clurit hingga tangan korban bernama Azis (24) nyaris putus. Perisitiwa itu terjadi Sabtu (25/5/2024) sekira pukul 04.00 WIB.
Menyikapi hal itu, Subandi mengapresiasi gerak cepat jajaran kepolisian yang berhasil meringkus para pelaku, namun di lain pihak berpendapat, untuk menuntaskan aksi kriminal termasuk begal dan geng motor, diperlukan langkah holistik dan komprehensif.
“Kunci utamanya itu tadi, sikat judi dan narkoba, yang menurut saya jadi penyebab begal marak. Secara logilka, seorang pelaku rata-rata berusia remaja, itu kok berani melukai korban hanya untuk merampas kendaran, termasuk sepedamotor atau barang berharga. Mereka sudah tidak takut lagi, ” kata Subandi, yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai anggota DPRD Sumut Dapil Sumut 3 Deli Serdang periode 2024-2029, ini.
Begitu juga aksi geng motor, ngebut dan nekad membawa senjata tajam di jalanan, dengan tujuan mencari mangsa bahkan tak sungkan melukai korban,
Padahal, jika tertangkap atau gagal dan dihakimi massa, kita tengok pelakunya minta ampun, nangis setelah dibawa ke kantor polisi. “Saat ditangkap, mereka bilang tobat, disuruh kawan, dan karena himpitan ekonomi,” ujarnya.
Di Luar Batas Kesadaran
Menurut logika sehat, lanjut Subandi, aksi mereka sepertinya sudah di luar batas kesadaran manusia.
“Itu apa penyebabnya? Dugaan saya, ada yang mereka tuju, kalau tidak narkoba, ya judi online. Ini luarbiasa sekarang, tinggal masukkan slot, mereka bisa main kapan saja, termasuk di ponsel, berharap hadiah yang belum tentu dapat,” sebutnya.
Soal narkoba, lanjut Subandi, sebelum para begal beraksi, sulit dibantah kalau mereka gak pakai narkoba. “Saya kira seperti itu, supaya mereka berani dan tidak takut,” lanjutnya.
Karenanya, salah satu simpul mengurai angka kejahatan begal, semua pihak dituntut harus berani memutus matarantai penyebabnya, yaitu judi dan narkoba.
“Selain itu, kita tentu saja berharap peran orangtua agar menegakkan disiplin, dan tidak membiarkan anak-anak mereka keluyuran tak tentu arah, beri mereka edukasi, khususnya bahaya bila terperosok dalam lingkaran kejahatan,” pungkas Subandi. (cpb)