Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga: Selamatkan Gedung Nasional “Apolo” Dari Kehancuran 

  • Bagikan
Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga. Waspada/ist
Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga. Waspada/ist

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga (foto) mendesak Kementrian Kebudayaan RI dan Wali Kota Medan untuk segera mengambil langkah menyelamatkan Gedung Nasional “Apolo” di Jalan Sutomo, yang kini kondisinya makin memprihatinkan.

“Perbaikan aset milik Kota Medan ini perlu dilakukan karena di sana ada peninggalan sejarah perjuangan, dan artefak-artefak yang jadi tempat bersejarah bagi masyarakat,” kata Zeira kepada Waspada, di Medan, Kamis (9/1).

Anggota dewan Fraksi  PKB Dapil Sumut 6 Labuhan Batu Raya, Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan ini, merespon kondisi Gedung Nasional Medan yang sering disebut gedung apolo karena berdekatan dengan tugu berbentuk apolo di Jalan Sutomo yang berdiri tahun 1935.

Disebutkan, kondisi bangunan saat ini cukup memperihatinkan, bangunan terlihat rusak dan kotor, pintu utama gedung sudah raib entah kemana, jendela gedung terlihat pecah, dan cat bangunan pun terlihat usang. 

Di sisi halaman gedung terlihat bangunan-bangunan semi permanen berdiri.  Bahkan Gedung yang di masa lalu digunakan sebagai tempat diskusi pemerintah, kini telah dikuasai oleh beberapa pihak.

Menyikapi hal itu, Zeira Salim mengaku prihatin dengan kondisi bangunan bersejarah itu tanpa ada langkah konkret. “Harusnya gedung itu jadi heritage (warisan) oleh Pemko Medan, sekaligus menjadi gedung sejarah yang bisa dikembangkan menjadi obyek wisata seperti di daerah lain,” katanya.

Di Yogya, Surabaya dan Jakarta, banyak gedung bersejarah yang dijadikan aset daerah dan tetap mendapat perhatian dan pemerintah setempat,  sehingga terawat dengan baik. “Ini juga jadi aset untuk obyek wisata,” ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut ini.

Menurut Zeira, pihaknya tidak memahami mengapa gedung nasional di Medan terkesan dibiarkan hingga kondisinya memprihatinkan. Padahal gedung itu dulumya tempat perjuangan para tokoh, dan pimpinan organisasi tahun 1935 untuk merumuskan perjuangan melawan penjajah yang saat itu dikuasai Belanda.

Bersinergis 

Karenanya, Zeira berharap Pemko Medan dapat bersinergis dengan Kementrian Kebudayaan untuk mencari upaya dan solusi, agar gedung nasional dapat dipertahankan menjadi aset daerah atau nasional.

“Jangan biarkan gedung itu hancur akibat ketidakseriusan kita memelihara aset bersejarah,” ujarnya.

Pemko Medan sendiri di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution, imbuh Zeira sudah melakukan berbagai upaya dan perbaiki bahkan melestarikan gedung besejarah di Medan. Namun mengherankan kenapa gedung nasional di Jl Sutomo, tidak jadi pusat perhatian.

“Ini saya harap Wali Kota Medan ikut memperhatikan dan mengambil langkah agar gedung nasional tetap terjaga kondisinya dan jadi bagian penting dalam sejarah di Sumut,” pungkasnya. (cpb)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *