MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto) mengatakan, aparat kepolisian harus bertindak tegas dan terukur, dengan menembak di tempat pelaku tindak kekerasan, termasuk begal yang kini semakin berani dan sadis.
“Begal ini sudah berani dan sadis, karenanya perlu tindakan tegas, terukur dengan menembak di tempat para pelakunya,” kata Rudi kepada Waspada di Medan, Selasa (4/6).
Anggota dewan Fraksi PAN Dapil Sumut 12 Binjai Langkat itu, merespon aksi begal yang tidak hanya terjadi Medan dan sekitarnya, tetapi juga di Binjai, yang merupakan dapil wakil rakyat itu.
“Itu di Dapil saya, di Binjai, belum lama ini, warga yang baru pulang nonton bola, tiba-tiba diserang orang tidak dikenal, yang saya duga adalah pelaku begal,” kata Rudi.
Dengan peristiwa tersebut, Rudi meyakini, para pelaku begal sudah tidak takut lagi melakukan aksi jalanannya bahkan tidak segan melukai korban dengan menggunakan senjata tajam.
Karenanya, lanjut Rudi, aparat kepolisian bersama jajarannya juga harus berani mengambil tindakan tegas, selain memberi efek jera, juga dapat menekan aksi kriminalitas yang telah mengganggu aktifitas warga.
“Ya tegaslah, kalau perlu tembak di tempat saja, karena para pelaku begal bukan hanya berani menganiaya korban, tetapi petugas pun tak jarang jadi korban saat hendak menangkap mereka,” sebut Rudi.
Bersinergis
Selain bertindak tegas, Rudi pun tak henti-hentinya meminta Polri bersama TNI bersinergis untuk melakukan antisipasi dan pencegahan, dengan menggencarkan razia, dan patroli, khususnya di daerah rawan begal.
“Kita minta patroli dan razia di atas jam 11 malam, jangan hanya tebar pesona, habis patroli foto-foto, lapor ke komandan,” katanya.
Seperti peristiwa dialami warga bernama Aziz (27) seorang waitres yang menjadi korban pembacokan begal ketika melintas mengendarai sepeda motor di Jalan Williem Iskandar/Jalan Pancing, Medan, Sabtu (25/5/2024) dinihari.
“Itu peristiwanya dini hari, sebaiknya di kawasan tersebut perlu dipatroli, dirazia, mengingat daerah itu relatif sepi, dan jarang dilintasi warga,” ujarnya.
Namun Rudi mengapresiasi aparat kepolisian berhasil meringkus dua dari lima pelaku yang diduga membegal, hingga membuat tangan korban nyaris putus dan terpaksa diamputasi.
Rudi Rangkuti meyakini jika patroli dilakukan rutin oleh pihak kepolisian, geng motor dan begal akan merasa takut. Kalau polisi melakukan patroli mulai dari jam 11 malam sampai dengan jam tiga pagi, dirinya yakin tidak ada lagi geng motor dan begal.
DPRD Sumut, lanjutnya, juga sudah melakukan kordinasi dengan aparat penegak hukum Polda Sumut, agar terus mencermati dan mengantisipasi aksi kekerasan yang biasanya didominasi oleh kalangan remaja itu.
“Kemudian, yang penting juga mengimbau kepada orangtua senantiasa mengawasi dan tak henti-hentinya memperingatkan anak-anak mereka agar tidak pulang sendirian jika berkendara malam hari,” katanya.
Kepada masyarakat juga diminta untuk mengaktifkan kembali ronda malam, seperti yang pernah dilakukan era tahun 1990-an hingga 2000-an. “Saya kira ini jadi salah satu langkah antisipasi dan pencegahan terhadap aksi kekerasan, pencurian dan begal,” pungkasnya. (cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.