Scroll Untuk Membaca

Medan

Anggota DPRDSU Rudi Alfahri Rangkuti: Tak Tepat Sasaran, Pemain Judi Online Terima Bansos 

Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (tengah). Waspada/ist
Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (tengah). Waspada/ist

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto) menegaskan, wacana pemerintah memberikan bantuan sosial (Bansos) bagi warga Indonesia yang terjerat judi online terkesan aneh dan tidak tepat  sasaran.

“Ini (pemain judi online) terima Bansos aneh menurut saya, dan tidak tepat sasaran serta terkesan tidak memberi manfaat maksimal bagi kita dan penerimanya,” kata Rudi kepada Waspada, Rabu (19/6).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Anggota DPRDSU Rudi Alfahri Rangkuti: Tak Tepat Sasaran, Pemain Judi Online Terima Bansos 

IKLAN

Anggota dewan Fraksi PAN Dapil Sumut 12 Binjai Langkat ini, merespon wacana Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang membuka peluang agar korban judi online masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), sehingga dapat menerima Bansos.

Kepada wartawan Kamis (13/6/2024), Muhadjir mengakui judi online memang memiskinkan masyarakat. Oleh karenanya, korban judi online pun berpotensi menjadi masyarakat miskin baru dan masyarakat miskin menjadi tanggung jawab pemerintah.

Menyikapi hal itu, Rudi Alfahri, yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Sumut ini, tidak sependapat, karena bansos yang dterima tidak bisa menjamin pelaku judi online berhenti mengulangi lagi perbuatan yang jelas dilarang negara.

“Sebaiknya pelaku judi online dan mereka yang terdampak diberi pelatihan dan bimbingan atau diserahkan ke panti rehabilitasi atau pesantren. Nah, dari situlah pemerintah membantu apa yang harus dibantu untuk meningkatkan ketrampilan mereka,” ujar Rudi, yang terpilih kembali sebagai anggota DPRD Sumut Dapil Sumut 12 Binjai Langkat 2024-2029 dari Partai Amanat Nasional (PAN), itu.

Menurutnya, penerima Bansos itu hendaknya diprioritaskan kepada nelayan dan petani yang penghasilannya rendah dan tidak memiliki alat seperti perahu dan lahan untuk usaha mereka.

Sebaliknya, jika pemain judi online dapat bansos, dikhawatirkan permainan yang menggunakan telepon seluler di media sosial semakin bertambah banyak dan para pelaku semakin berani karena jika kalah, kesejahteraan mereka akan dijamin pemerintah.

“Ini jadi aneh, padahal judi itu jelas-jelas dilarang. Harusnya pemerintah memberantas praktik judi yang bisa memiskinkan rakyat itu, dan semua pelaku diproses hukum,” katanya.

Ke depan, Rudi berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang aneh-aneh, mengingat masih banyak kelompok penerima manfaat Bansos yang harus ditanggungjawabi negara, dan berpotensi mengurangi tingkat kemiskinan.(cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE