MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Afahri Rangkuti (foto) berpendapat, kebijakan Presiden ke-8 Prabowo Subianto menempatkan Prof Dr Abdul Mu’ti M.Ed sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) di Kabinet Merah Putih sudah sangat tepat.
“Prof Mu’ti dikenal sebagai tokoh pendidikan yang berasal dari salah satu organisasi besar di Indonesia, dan tepat menjadi Mendikdasmen,” kata Rudi kepada Waspada, di Medan, akhir pekan lalu.
Menurut anggota dewan Fraksi PAN Dapil Sumut 12 Binjai Langkat itu, Prof Mu’ti tokoh pendidikan yang berasal dari salah satu organisasi besar di Indonesia, Muhammadiyah, yang sukses dalam bidang pendidikan.
“Penempatan Prof Mu’ti sebagai Mendikdasmen sudah The Right Man on The Right Place. Semua kriteria sudah ada pada dirinya. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, organisasi yang konsern dan sukses pada bidang pendidikan,” sebutnya.
Rudi mengatakan, tidak ada yang memungkiri kiprah Muhammadiyah pada bidang pendidikan itu sangat baik dan sukses. “Sehingga wajar dan tepat kalau Pak Prabowo menempatkan Prof Mu’ti sebagai Mendikdasmen,” ujar Rudi.
Rudi juga meyakini, dengan mumpuninya Prof Mu’ti pada bidang pendidikan, beliau akan melakukan evaluasi sistem pendidikan maupun kurikulum yang ada di sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Polemik
Masih kata Rudi, hal ini bisa dilihat lihat dari bobroknya sistem penerimaan siswa baru yang setiap tahun terjadi polemik dan bermasalah.
Kemudian sistem penilaian yang jujur dikatakan tidak lagi murni, sehingga siswa tidak ada lagi yang tinggal kelas.
Untuk itu, sambung Rudi, memang sudah selayaknya harus ada evaluasi dan pembenahan pada sistem pendidikan maupun kurikulum di sekolah dasar dan menengah, terutama pada sistem penerimaan siswa baru yang salah satu syaratnya memakai zonasi.
Tak hanya itu, Prof Mu’ti juga diharapkan mengevaluasi lemahnya sistem pengajaran perbaikan moral dan karakter (Adab) siswa. Agar tidak ada lagi ditemukan siswa yang kurang memiliki adab terhadap guru.
Lebih lanjut Rudi menjelaskan bahwa Prof Mu’ti pasti sudah memahami seperti apa sistem pendidikan yang akan dibenahi ke depannya.
“Beliau adalah orang pendidikan yang memiliki pengalaman. Kita juga tidak ingin sistem pendidikan dasar dan mengenah di negara ini morat-marit dan penuh dengan polemik dan bermasalah, khususnya dalam penerimaan siswa baru. Harus ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (cpb)