MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto) mengingatkan para pemudik yang ingin kembali ke daerah asal untuk senantiasa menghindari jalur jalan di daerah yang terkategorikan rawan macet.
“Kita juga mengimbau para pemudik untuk memilih waktu yang tepat untuk kembali ke daerah asal berdasarkan informasi dan petunjuk dari pihak terkait,” kata Rudi kepada Waspada di Medan, Rabu (26/4).
Anggota dewan Dapil XII Binjai Langkat itu merespon imbauan pemerintah yang meminta masyarakat untuk menghindari puncak arus balik, dengan cara menunda atau memundurkan jadwal kembali mudik setelah tanggal 26 April 2023.
Menyikapi ini, Rudi menyebutkan, pertimbangan untuk memundurkan jadwal kembali arus balik didasarkan untuk memecah penumpukan yang terjadi pada puncak arus balik pada tanggal 24 dan 25 April 2023 secara bersamaan.
“Tentu ini merupakan langkah yang perlu diapresiasi, dan kita berharap para pemudik tetap mematuhi aturan dan menghindari jalur rawan macet, yang diduga terjadi karena ruas jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan saat arus mudik,” katanya.
Selain itu, adanya pasar tumpah di sejumlah ruas jalan di kabupaten/kota di Sumut, sehingga ikut memicu kemacetan semakin parah.
“Ini harus diantisipasi sebelum berangkat, dan mencari jalan alternatif agar kita tidak terjebak macet yang semakin panjang,” ujarnya.
DI lain pihak, untuk mengantisipasi hal itu, Rudi berharap kepada Pemprovsu melalui Dinas terkait, termasuk Dinas Perhubungan di Kabupaten/Kota sigap dan bergerak cepat untuk mengurai kemacaten selama arus balik.
“Nah terhadap ruas jalan yang merupakan titik temu kendaraan perlu disiapkan tim urai macet dari lintas dinas dan instansi, termasuk Satlantas dan Sat Sabhara di ruas jalan tersebut.
Upaya mengurai kemacetan juga perlu dilakukan terhadap banyaknya aktivitas masyarakat menyeberang jalan dan angkutan umum serta kendaraan lain yang berhenti sembarangan.
“Intinya harus disiapkan berbagai langkah, termasuk melakukan one–way lokal secara situasional dan menutup akses jalan menuju titik macet,” katanya.
Terhadap delapan titik yang masuk dalam rawan macet di Sumut, yang salah satu di antaranya di Kabupaten Langkat, Rudi menyebutkan perlu kerja sama Dishub setempat dengan pihak Jasa Marga agar selain menggunakan jalan alternatif, juga dapat diarahkan dengan menggunakan jalan tol Stabat-Binjai-Medan.
“Kita kan sudah ada jalan tol Stabat-Binjai-Medan-Lubukpakam, ini maunya terus disosialisasikan agar pemudik, terutama yang menggunakan kendaraan roda empat atau lebih untuk menggunakan jalan bebas hambatan itu,” pungkas Rudi, anggota dewan Dapil XII Binjai Langkat ini. (cpb)