MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Penyabar Nakhe (foto) mengeluhkan mahalnya tiket pesawat terbang tujuan Kualanamu-Bandara Binaka, Gunung Sitoli dan sebaliknya. Dewan khawatir kenaikan ini mempengaruhi kunjungan wisatawan ke pulau itu.
“Kita lihat ini harga tiketnya sangat mahal dan ini juga bisa berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Kepulauan Nias,” kata Nakhe di Medan, Senin (4/12).
Anggota dewan Fraksi PDI-P Dapil VIII Nias merespon tiket menggunakan dua penerbangan swasta nasional yang mematok harga mulai Rp850 ribu hingga Rp1 juta. dibanding Rp 500.000 hingga Rp 750.000 belum lama ini.
Menurutnya, solusi menurunkan harga tiket pesawat dari Kualanamu-Binaka dan Binaka-Kualanamu salah satunya adalah penambahan flight.
Selama ini, banyak masyarakat Pulau Nias yang mengeluh, karena harga tiket yang mahal, sehingga masyarakat menginginkan agar pihak perusahaan maskapai penerbangan itu menurunkan harga tiket pesawatnya.
Anggota Komisi E itu mendesak pihak penerbangan agar tidak selalu harus memperhitungkan hitungan untung rugi perusahaannya karena mereka juga tidak mau rugi, tetapi perlu mempertimbangkan akumulasi besarnya volume penerbangan ke Nias.
“Jika harga tiket air turun, maka sudah pasti semua masyarakat Kepulauan Nias akan berbondong-bondong menyerbu naik pesawat bahkan tidak terkecuali para pejabat daerah dan juga para anggota DPRD se-Kepulauan Nias yang pergi keluar daerah karena murah,” katanya.
Karenanya, Nakhe kembali mengajukan solusi agar penambahan flight perlu dipertahankan, agar tarif dapat disesuaikan secara proporsional. (cpb)