MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Panyabar Nakhe (foto), mengingatkan Pertamina (Persero) melalui Pertamina Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) untuk menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kabipaten/kota. Alasannya, pascakenaikan 3 September 2022 lalu, SPBU di sejumlah daerah masih kekurangan BBM Pertalite dan Solar.
“Kita berharap Pertamina memenuhi dan menjamin pasokan BBM agar tidak ada lagi keluhan dan jeritan setelah kenaikan BBM,” kata Nakhe kepada Waspada di Medan, Kamis (22/9).
Anggota dewan Dapil VIII Nias ini merespon laporan masyarakat di sejumlah kota, termasuk di Gunung Sitoli, yang mengaku harus antrean berjam-jam untuk mendapatkan BBM.
“Khususnya yang roda dua, mereka yang dari Kota Gunung Sitoli menunggu hampir 1 jam, padahal Gunung Sitoli merupakan kota besar di Nias, kok masih kekurangan BBM,” katanya.
Dijelaskan Nakhe, antrean ini diperkirakan sudah berjalan beberapa hari terakhir, namun tidak dicermati secara maksimal oleh Pertama Sumbangut dan jajarannya di daerah. “Artinya, menurut saya janganlah BBM sudah dinaikkan, kita kemudian gak perhatikan distribusinya,” ujar Nakhe.
Petakan Kelangkaan BBM
Lebih lanjut Nakhe mengatakan, Pertamina hendaknya sudah memetakan persoalan kelangkaan BBM di daerah secara reguler, dan juga turut mengawasi pasokan BBM, agar selain tidak terjadi kelangkaan, juga mengambil langkah jika terjadi penyelewengan bahkan penyelundupan bahan bakar itu.
“Dan setelah pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar, Pertamanina harusnya lebih agresif lagi menjamin, bukan hanya pasokan BBM, tetapi juga harus tiba di SPBU sesuai jarak tempuh waktu di masing-masing daerah,” katanya.
Jika terjadi kelangkaan, Pertamina dapat mencari langkah dan solusi jika di beberapa daerah yang belum terjangkau, dapat didistribusikan secara lebih teratur.
“Intinya harus ada kordinasi dengan pihak terkait yang tergabung dalam Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), diketuai Gubsu, agar cepat tanggap, cepat waktu direspon,” ujarnya.
Nakhe juga berharap rapat antara Gubsu Edy Rahmayadi dengan pihak Pertamina yang diwakili EGM Pertamina Patra Niaga Sumbagut, dan jajarannya beberapa waktu lalu, persoalan kelangkaan tidak lagi membebani atau menghantui masyarakat.
“Kita prihatin, sudahlah BBM subsidi naik, ya mau tak mau mereka harus beli, karena kan BBM kebutuhan sangat penting, tapi mereka makin kecewa lagi melihat BBM-nya langka pula, ” pungkas Nakhe.
Sebelumnya, mewakili Direksi Pertamina, Asep Wicaksono, sebelumnya menjelaskan, antrean yang terjadi di sejumlah SPBU di Sumut beberapa waktu lalu, lantaran kuota BBM khususnya solar bersubsidi yang terbatas.
“Alhamdulillah kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina pusat dan sudah kami tambah,” katanya. (cpb)