MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut M Subandi (foto) menyesalkan makin maraknya geng motor yang terjadi di saat umat Islam merayakan bulan suci Ramadhan. Dewan meminta Pemprovsu bersama kabupaten/kota untuk lebih serius, termasuk mencari simpul akar masalah aksi kebut-kebutan jalanan yang kerap diwarnai tindak kekerasan itu.
“Ini sangat kita sesalkan geng motor terjadi di bulan Ramadhan. Ini artinya apa, kita dituntut makin serius mencari tahu apa akar penyebab utamanya, dan bagaimana mengatasinya,” kata Subandi kepada Waspada di Medan, Selasa (28/3).
Anggota dewan Dapil III Deli Serdang, Fraksi Gerindra itu merespon perisitiwa makin hakim sendiri terhadap tiga remaja diduga geng motor di Desa Tumpatan dan Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Aksi yang terjadi Minggu (26/3) menyebabkan satu orang meninggal dunia. Sebelumnya, aksi lebih berani diperlihatkan puluhan remaja diduga geng motor sambil berkonvoi menuju Kecamatan Perbaungan di Kabupaten Sergai.
Merespon peristiwa yang sudah berulang-ulang terjadi itu, M Subandi menegaskan, banyak faktor bisa menjadi penyebabnya. “Yang jelas, kita tidak serius mengatasinya, terutama mencari akar masalah terkait penyediaan tempat hiburan bagi para remaja dan narkoba,” ujarnya.
Hal itu dia buktikan ketka menggelar reses di Pagar Merbau, Deli Serdang belum lama ini. Pagar Merbau merupakan titik kumpul anak-anak remaja sambil berkendaraan, kemudian saling tantang dan ejek bahkan kerap diwarnai perkelahian menggunakan senjata tajam.
“Pak Camat Medan Merbau Ibnu Hajar bilang mereka geng motor itu semuanya anak-anak baik, tetapi karena mereka nggak ngerti mau ke mana, tempat hiburan untuk anak-anak muda gak ada, ya akhirnya mereka bergerombol di pinggir jalan,” ujar Subandi.
Terhadap narkoba, M Subandi berpendapat, hal ini diduga menjadi pemicu kuat munculnya aksi tawuran antar geng motor dengan warga. “Karena tidak ada tindakan tegas, insiden ini terus berulang-ulang, sehingga membuat masyarakat menjadi tidak nyaman,” katanya.
Karenanya, dibutuhkan keseriusan Pemprovsu bersama Pemkab/Kota untuk mencari akar masalah geng motor secara tuntas. “Kita yakini, kalau dibebankan tanggungjawab ke petugas kepolisian, ini tidak akan tuntas, semua pihak mesti dilibatkan,” katanya.
Di lain pihak Subandi berharap kepada pimpinan DPRD Sumut untuk terus mendorong terwujudnya Ranperda tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum menjadi Perda, yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan ketentraman masyarakat.
“Salah satu di antaranya adalah mengatur jam keluar malam masyarakat, termasuk anak-anak remaja pada malam hari,” pungkas Subandi. (cpb)