MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Zainuddin Purba (foto) berharap perintah Presiden Jokowi kepada Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri dan Panglima TNI dalam upaya memberantas narkoba di Sumatera Utara bisa berjalan tegak lurus.
Dewan optimis pemberantasan narkoba dapat berjalan maksimal dengan dilibatkannya Pangdam I/BB.
Hal itu ditegaskan anggota dewan Dapil Binjai Langkat, kepada Waspada, Rabu (13/9), merespon rapat terbatas (ratas) membahas pemberantasan narkoba antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
Pertemuan dihadiri Panglima Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Mendagri Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose, hingga Wantimpres Wiranto.
Pemberantasan dan penanganan kasus narkoba di Indonesia mendapat perhatian serius dari Kepala Negara, karena berdasarkan laporan Badan Narkotika Nasional (BNN) terdapat 3,6 juta jiwa atau 1,95 persen penduduk Indonesia yang menggunakan narkotika.
Sehingga, Jokowi mengajak semua pihak untuk mencari sebuah lompatan terobosan agar kejahatan luar biasa ini bisa dikurangi, dan diselesaikan dengan baik.
Tegak Lurus
Menyikapi hal itu, anggota DPRD Sumut Zainuddun Purba, yang sangat khawatir dengan penyalahgunaan narkoba, berharap pemberantasan narkoba di Sumut bisa berjalan tegak lurus.
“Perintah khusus juga disampaikan kepada Kapoldasu, Pangdam I/BB dan Kepala BNN Provinsi Sumut melalui Kepala BNN Pusat dalam sambutannya, yang melibatkan Pangdam I BB dan jajarannya dalam memberantas narkoba di Sumut, akan menumbuhkan rasa optimis kita,” ujar wakil rakyat, yang akrab disapa Bapa Uda, ini.
Alasannya, menurut pandangan Zainuddin, selama ini Kapoldasu dan BNN Sumut terkesan tidak ada sama sekali kemajuan dalam memberantas narkoba.
“Malah sebaliknya narkoba semakin marak beredarnya di tengah-tengah masyarakat dan hampir di seluruh lingkungan dan dusun sangat mudah menemukan narkoba jenis sabu-sabu,” tegasnya.
Selama ini juga, ada oknum dari kepolisian Sumut dan BNN Sumut menyampaikan bahwa barak-barak narkoba sebagai tempat menjual dan mengonsumsi narkoba dibekengi oleh oknum dari TNI.
“Padahal itu menurut saya hanya alibi dari mereka atas ketidakbecusan ataupun kerjasama antarmereka saja,” imbuhnya.
Aparat kepolisian Sumut dan BNN terkesan tidak mau peduli terhadap peredaran narkoba, diduga karena sudah memperoleh upeti, dan aparat TNI yang “dikambinghitamkan”.
“Sehingga peredaran narkoba dan tempat mengonsumsinya semakin marak dan berkembang, dan seperti sudah memperoleh izin dari resmi dari aparat hukum,” pungkasnya. (cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
