MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H M Subandi (foto) mendesak pemerintah melalui Kapolri dan Kejagung serta aparat penegak hukum lainnya untuk bersama menabuh genderang perang melawan dan menyikat habis judi online yang sudah semakin meresahkan.
“Harus ada gerakan bersama untuk menabuh sekaligus memberantas praktik judi online yang sudah sangat terorganisir itu,” kata Subandi kepada Waspada di Medan, Kamis (20/6).
Anggota dewan dari Fraksi Gerindra itu merespon penegasan Presiden Jokowi yang melarang judi online pada 14 Juni 2024 lalu, dan temuan lima ribuan rekening mencurigakan dengan nilai mencapai seratusan triliun rupiah.
Langkah Jokowi itu kemudian dilanjutkan dengan rapat kordinasi yang dipimpin Menko Polhukam Hadi Tjahjanto yang juga Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online, dalam upaya percepatan pemberantasan judi yang menggunakan telepon selular itu.
Menyikapi hal itu, anggota DPRD Sumut M Subandi mendukung penuh langkah pemerintah, agar praktik judi yang selama lima tahun terakhir telah beromset Rp 600 triliun itu berhasil digulung hingga ke akar-akarnya.
“Kita ini sekarang bukan hanya melawan narkoba, tetapi juga judi yang dimainkan secara online dan telah terorganisir secara rapi. Dua musuh utama ini diduga kuat menjadi akar munculnya kejahatan, seperti begal dan tindak kriminalitas lainnya,” katanya.
Sehingga, keduanya — narkoba dan judi online — harus diberantas secara menyeluruh, karena jika dibiarkan, dikhawatirkan memunculkan gejolak sosial di tengah masyarakat.
Pemberantasannya, lanjut anggota dewan Dapil Sumut 3 Deli Serdang ini, adalah memulai gerakan menabuh perang, dengan melibatkan seluruh aparat penegak hukum, mulai dari TNI/Polri, Kejagung hingga aparat penegak hukum, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN).
Satgas Khusus
Bentuk konkrit dari gerakan tabuh perang ini harus diwujudkan dalam bentuk Satgas (Satuan Tugas) Khusus, yang menginstruksikan seluruh aparat pemerintah dari pusat, yakni Presiden dan jajaran menteri terkait, hingga Gubernur/Bupati/Walikota dan jajaran terkait di daerah, bersama-sama melawan judi online.
Begitu juga arapat TNI/Polri, yang harus menginstruksikan seluruh jajarannya bersatupadu mengantisipasi, mencegah dan menindak pelaku judi online.
Langkah ini harus segera diwujudkan, karena setiap hari, ditemukan berbagai laporan, termasuk yang terakhir oknum polisi wanita yang nekad membunuh suaminya yang juga aparat kepolisian, karena berkaitan dengan judi online.
“Saya juga menerima laporan tingginya angka kriminalitas termasuk begal yang sudah terang-terangan dan semakin berani, yang diduga menggunakan narkoba sebelum beraksi,” sebut Subandi, yang terpilih kembali jadi anggota DPRD Sumut Dapil Sumut 3 Deli Serdang Periode 2024-2029, dari Partai Gerindra.
Pihaknya juga menerima informasi banyak anggota masyarakat yang miskin karena salah satu anggota keluarganya, bahkan ada yang berusia 10 tahun, sudah terjerumus dengan judi online. Bukan hanya terjerumus, tetapi sudah kencanduan, walau sudah berulangkali diingatkan sulit mendapatkan hadiah.
Kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini, saling berkait satu sama lain, sehingga akar masalahnya harus dituntaskan menyeluruh. “Kalau begal disikat habis, narkoba dan judi online harus juga demikian. Jangan begalnya saja yang disikat, tetapi judi online masih marak terus, jadi pincang,” katanya.
Berkaitan dengan hukuman yang diberikan, Subandi menandaskan, perlu hukuman berat agar memberi efek jera bagi para pelakunya. “Ini sama dengan kejahatan extraordinary (luar biasa), sehingga harus disikat habis,” pungkasnya. (cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
