MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS H Hanafi Lc, meminta Pemko Medan melalui dinas terkait untuk segera menangani saluran drainase jalan di sejumlah kecamatan yang belum ditutup dengan semen beton.
Dewan khawatir jika dibiarkan dapat mengganggu kenyamanan berlalu-lintas bahkan mengancam keselamatan warga.
“Kita apresiasi Pemko Medan yang sudah bekerja maksimal mengatasi banjir dengan cara membangun saluran drainase, namun hendaknya pekerjaan ini dapat dituntaskan agar memberi kenyamanan bagi warga yang melintas di kawasan tersebut,” kata Hanafi kepada Waspada di Medan, Kamis (30/3).
Anggota dewan Sumut 1 itu merespon hasil resesnya di sejumlah kawasan di kota Medan dan peninjauannya langsung ke saluran drainase jalan yang terlihat masih berlubang di Jalan Lukah simpang Jalan Panglima Denai, Lingkungan 4, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas.
Dalam pertemuannya dengan warga, sebagian mengeluhkan berbagai persoalan, termasuk saluran drainase yang terlihat masih menganga, namun belum ditangani dengan baik.
Hanafie berharap pengerjaan saluran drainase tidak asal-asalan dan benar-benar berfungsi untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.
Apalagi pembangunan infrastruktur dan penanganan banjir merupakan salah satu dari program prioritas Walikota Bobby Nasution.
“Oleh karenanya, pembangunan drainase ini harus berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Terhadap saluran drainase yang belum ditutup semen beton di Jalan Lukah, Hanafi merasa kesal, karena selain berada tak jauh dari rumahnya, jalan tersebut hampir setiap hari dilintasinya.
“Saya lebih cenderung ingin menampakkan lobang yang membahayakan keselamatan masyarakat Jalan Lukah, karena saya tiap hari keluar masuk dari jalan itu,” ungkap Hanafi.
Sebagai seorang tokoh masyarakat, Hanafi mengaku kesal dan kecewa atas kondisi ini.
Segera Tangani
Karenanya, Hanafi berharap Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera menanganinya dengan baik. Yakni dengan menutup bagian atas menggunakan semen beton.
Hanafi khawatir jika dibiarkan berlama-lama, maka aktivitas warga di sana dikhawatirkan tidak nyaman bahkan dapat mengancam keselamatan jika tidak hati-hati melintasi jalan tersebut.
Hanafi juga menginginkan pengerjaan saluran drainase tidak asal-asalan dan benar-benar berfungsi untuk mengatasi banjir, apalagi pembangunan infrastruktur dan penanganan banjir merupakan salah satu dari program prioritas Walikota Medan Bobby Nasution.
“Karenanya, pembangunan drainase ini harus berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,” katanya.
Menyinggung masalah tanggung jawab rekanan pembangunan drainase yang tidak sempurna dikerjakan, Hanafi menyesalkan jika tidak dilakukan sesuai rencana.
Ke depan diharapkan para rekanan bekerja lebih profesional agar masalah banjir dapat teratasi dengan baik.
Terkait dengan anggaran dana saluran drainase yang belum ditutup semen beton, Hanafi mengusulkan agar dana jaminan milik rekanan yang masih berada di tangan panitia lelang dapat digunakan untuk menangani masalah saluran drainase tersebut.(cpb)