MEDAN (Waspada): Anggota Fraksi PKS DPRD Sumut Hanafi (foto) mengimbau masyarakat terutama umat Islam untuk tidak membeli minyak goreng (migor) dalam jumlah besar (panic buying). Karena, hal itu dapat mengganggu pasokan distribusi dan memunculkan spekulasi permainan harga bahan pokok itu.
“Kita berharap sesuaikanlah kebutuhan dengan jumlah migor yang akan dibeli sebagai persiapan, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan nanti,” kata Hanafi kepada Waspada melalui sambungan telepon dari Parapat, Senin (28/3).
Hanafi merespon sekaligus prihatin dengan kelangkaan migor yang diperkirakan terus terjadi menjelang bulan puasa yang digelar minggu depan.
“Masyarakat semakin sulit mendapatkan migor dan harganya cenderung naik. Dan ini tentu membuat kita prihatin, karena dapat menimbulkan kegusaran dan kepanikan di mana-mana,” ujarnya.
Namun di lain pihak, Hanafi juga mengimbau kegusaran itu tidak membuat bulan suci Ramadhan menjadi terusik karenanya.
“Di bulan yang penuh dengan pengampunan dan berkah ini, kita berharap umat Islam tidak terpancing untuk membeli migor atau komoditas tertentu, karena ketakutan tiba-tiba akan kekurangan atau terjadi kenaikan harga di waktu yang akan datang,” katanya.
Langkah itu, menurutnya, justru akan menimbulkan masalah baru, termasuk terjadinya kenaikan harga dan mengganggu distribusi pasokan, mulai dari distributor hingga pengecer.
“Yang ideal, kita berharap umat Islam tetap berikhtiar untuk menyesuaikan atau menahan diri dengan kondisi yang sedang dihadapi bangsa dan negara,” ucapnya.
Saat bangsa dilanda krisis kenaikan migor, umat Islam juga diminta untuk terus mendoakan agar kelangkaan bahan pokok itu dapat diatasi oleh pihak terkait, termasuk Kementrian Perdagangan.
Dengan sikap tersebut, kita akan terlatih untuk bersabar dengan godaan, hasutan dan pemaksanaan kehendak, yang justru dapat mengurangi pahala puasa.
“Puasa ini jadi ujian bagi kita semua, ujian untuk dapat mengendalikan hawa nafsu, niat berlebihan dan membeli di luar kemampuan kita,” ujar Hanafi.
Di lain pihak, Hanafi juga mendesak pemerintah melalui kementrian terkait untuk mengatur dan mengawasi distribusi migor dan kebutuhan pokok lainnya menjelang Puasa. “Perketat jalur masuk distribusi, lakukan pengawasan dan berlakukan sanksi bagi mereka yang melanggar aturan,” sebutnya. (cpb)