Scroll Untuk Membaca

Medan

Anggota DPRD Sumut H Akhiruddin Lc Desak Usut Gas Elpiji 3 Kg Langka Di Deli Serdang 

Anggota DPRD Sumut H Akhiruddin Lc Desak Usut Gas Elpiji 3 Kg Langka Di Deli Serdang 

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Akhiruddin Lc (foto) mendesak pihak terkait, termasuk PT Pertamina (Persero) Regional I untuk mengusut laporan tentang langkanya gas elpiji subsidi 3 Kilogram (Kg) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.

Hal ini dikatakan anggota dewan fraksi PKS Dapil 3 Deli Serdang kepada Waspada, di Medan, Jumat (7/7), merespon keluhan masyarakat di Kecamatan Lubukpakam, Pagarmerbau, Beringin, Batang Kuis dan Tanjung Morawa. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Anggota DPRD Sumut H Akhiruddin Lc Desak Usut Gas Elpiji 3 Kg Langka Di Deli Serdang 

IKLAN

Dilaporkan, dalam beberapa hari terakhir masyarakat di Deli Serdang mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji subsidi 3 Kilogram (Kg).

Beberapa kios yang menjual ditemukan terpaksa menjual mahal di kisaran Rp 22.000 – Rp 23.000 per tabung akibat kelangkaan itu. Warga mau tak mau terpaksa membeli dari pada tidak bisa masak.

Seperti di Kecamatan Lubukpakam, sudah dua pekan terakhir mengalami kelangkaan gas. Adapun gas masuk di pangkalan atau warung langsung diserbu warga dan bisa bisa ludes dalam sekejap.

Untuk pangkalan gas di Dusun IV Desa Pagarmerbau 3 kehabisan gas karena banyak warga desa lain membeli ke tempat itu. Untuk Kelurahan Lubukpakam III Jalan Antara, baru masuk dan habis.

Menyikapi hal itu, anggota DPRD Sumut, H Akhiruddin prihatin dan mendesak pihak terkait, termasuk aparat kepolisian dan PT Pertamina Persero Regional 1 untuk menindaklanjuti laporan tersebut, serta mengambil langkah antisipasi dan pencegahan, dalam hal distribusi kebutuhan pokok masyarakat itu.

“Kita minta kepada Poldasu untuk mencari tahu penyebab langkanya gas elpiji yang didistribusi dari PT Pertamina Region 1, selaku pihak penyalur kepada agen di Deli Serdang,” ujarnya menambahkan.

Secara khusus Akhiruddin meminta Polresta Deli Serdang untuk segera membentuk tim pencari fakta terkait langka dan mahalnya gas subsidi untuk kebutuhan utama masyarakat di sana.

Jika ada pelanggaran, misalnya ada upaya penimbunan atau menghambat distribusi untuk tujuan tertentu, aparat kepolisian harus bertindak tegas.

Tidak tertutup kemungkinan langkanya gas elpiji subsidi 3 kilo ini diorganisir oleh kelompok tertentu bahkan mafia untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

Khusus kepada PT Pertamina, H Akhiruddin meminta agar ditelusuri apakah ada penyimpangan yang dilakukan agen atau distributor yang diberi wewenang untuk menyalurkan gas elpiji subsidi 3 kg di Deli Serdang.

“Kalau terindikasi ada distributor yang sengaja menghambat dan nakal dalam prosedur penyaluran, kita minta cabut izinnya,” tegas Akhiruddin.

Alasannya, kelangkaan gas elpiji ini dapat mengganggu kehidupan ekonomi masyarakat kecil, termasuk di Deli Serdang. “Saya dapat laporan dari masyarakat harga elpiji subsidi 3 kg ada yang dijual Rp 25.000, dari harga biasa sekitar Rp 18.000 sampai Rp19.000, ini kan sudah sangat meresahkan,” tegasnya.

Karenanya, H Akhirudin mendesak pihak terkait untuk segera merespon, mengantisipasi dan bertindak cepat agar kelangkaan ini tidak semakin membingungkan, meresahkan bahkan mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk di Deli Serdang. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE