MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut DR H Ahmad Darwis S.Ag, MA, menegaskan, generasi muda harus berani menolak politik uang (money politic), melawan intimidasi, dan segala intervensi yang merusak integritas Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar serentak Nopember 2024.
Hal itu ditegaskan Ahmad Darwis ketika tampil sebagai narasumber dalam acara talkshow Membangun Generasi Muda Cerdas, dengan topik “Merdekanya Generasi Muda Cerdas di Pilkada 2024, yang disiarkan langsung oleh Radio Kardopa 99,4 FM dari kampus Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Jl. Garu II A No. 93, Kelurahan Harjosari I, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Kamis (29/8),
Hadir di acara yang digelar melalui kerja sama Humas DPRD Sumut, Radio Kardopa 99.4 FM dengan UMN Al Washliyah Medan, itu Rektor UMN Al-Washliyah DR H Firmansyah MSI, Dosen UMN Al-Washliyah Dr Halimatul Maryani SH MH, narasumber Dr H Ahmad Darwis S Ag, MA, dipandu moderator Nazriani Lubis S.Pd, MPD dan host Purnama serta diproduseri oleh Pieter dari Kardoba 99,4 FM.
Dijelaskan Ahmad Darwis, dalam membangun generasi yang mencakup para mahasiswa yang cerdas, merdekanya mereka di Pilkada 2024, harusnya diperkuat dengan keberanian dan merdeka dari pengaruh berbagai negatif.
“Misalnya, berani menolak politik uang dan intimidasi, segala bentuk intervensi yang merusak integritas Pemilu,” ujar anggota dewan dari Fraksi PKS ini.
“Dengan adanya politik uang, tidak menutup kemungkinan yang terpilih bukan lagi kandidat ideal, melainkan para kandidat yang melakukan pola transaksional untuk merebut suara dari masyarakat,” jelasnya.
Keberanian para generasi muda ini harus dilakukan, terutama menjelang Pilkada, yakni pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, yang digelar serentak di seluruh Indonesia pada 27 Nopember 2024, termasuk di Sumatera Utara.
Hal ini harus dilakukan agar kita semua bukan hanya mendapatkan pemimpin yang amanah, tetapi juga melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara jujur, berpihak kepada masyarakat serta mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Yang jauh lebih penting, menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu, generasi muda diharapkan memanfaatkan literasi digital untuk melakukan verifikasi informasi sebelum mengambil keputusan, dan membedakan mana yang tidak teruji kebenarannya (hoaks) dan menyesatkan.
Selanjutnya, generasi muda dituntut peran aktifnya sebagai penerus bangsa agar berpartisipasi dalam pengawasan Pemilu dan memastikan pesta demokrasi itu berjalan jujur, aman dan adil.
Dijelaskan Ahmad Darwis, jelang Pilkada ini, para generasi muda diminta untuk tidak golongan putih (golput), namun harus memilih berdasarkan prinsip nilai yang diyakini, merdeka menghormati pilihan orang lain berdasarkan visi dan misi kandidat.
“Dengan posisi mereka sebagai agen perubahan, di era yang serba canggih ini, generasi juga muda dituntut untuk memanfaatkan media sosial (medsos) untuk mensosialisasikan dan menyebarluaskankan kesadaran untuk memilih, agar tidak ada lagi pemilih yang ragu mencoblos atau tidak memilih sosok yang mereka inginkan,” katanya.
Sementara Rektor UMN DR H Firmansyah MSI, mengatakan, pihaknya mengapresiasi talkshow ini, dan berharap kesadaran politik para mahasiswa menjadi lebih tinggi, dan ikut andil menyukseskan Pilkada 2024.
Senada, narasumber yang Dosen UMN, Dr Halimatul Maryana SH MH, meyebutkan, generasi muda adalah kelompok potensial yang berperan penting dalam mendukung Pilkada, dan pengaruh mereka cukup kuat untuk mengajak masyarakat agar berpatisipasi dalam pesta demokrasi ini.
Acara ini semakin menarik karena diselang-selingi tanya jawab dari para mahasiswa dan diakhiri dengan penyerahan cinderamata kepada narasumber. (cpb)