MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Ahmad Darwis (foto) mendesak Pemko Medan melalui dinas terkait untuk segera menuntaskan masalah banjir yang kunjung selesai. Salah satu di antaranya secepatnya memperbaiki sistem drainase secara menyeluruh, termasuk pembersihan rutin dan peremajaan infrastruktur drainase yang sudah tua atau tidak berfungsi dengan baik.
“Harus secepatnya dituntaskan, karena masalah banjir ini cukup komplek, berulang-ulang dan penanganannya terkesan tidak pernah berakhir,” kata Ahmad Darwis kepada Waspada, di Medan, Rabu (28/8).
Menurut anggota dewan Fraksi PKS ini, banjir akibat musim penghujan di Kota Medan, diduga terjadi karena drainase yang tidak memadai.
“Sistem drainase di Medan sering kali tersumbat oleh sampah, sedimen, dan minimnya pemeliharaan. Ini menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga menyebabkan genangan,” sebutnya.
Kemudian, tingginya curah hujan, di mana Medan sering mengalami hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan volume air berlebihan yang tidak bisa ditampung oleh sistem drainase.
Ahmad Darwis juga menyebutkan, penurunan daya serap tanah, akibat pembangunan yang masif dan tidak terencana dengan baik mengurangi area resapan air. Konversi lahan hijau menjadi bangunan, jalan, dan beton juga memperburuk situasi.
Selanjutanya berkaitan dengan pendangkalan sungai dan kanal, sebut Ahmad, didiga akibat sedimentasi dan sampah, sehingga kapasitasnya untuk menampung air berkurang.
Juga ada pengelolaan sampah yang buruk dan kawasan yang rentan, yang berada di dataran rendah atau dekat dengan sungai, yang secara geografis lebih rentan terhadap banjir.
Salah satu kawasan di Kota Medan yang Dilanda banjir. Waspada/ist
Solusi Efektif
Untuk mengatasi banjir, anggota DPRD Sumut Ahmad Darwis mengatakan, perlu solusi yang efektif yang mencakup perbaikan dan peningkatan sistem drainase.
“Pemerintah kota perlu melakukan perbaikan sistem drainase secara menyeluruh, termasuk pembersihan rutin dan peremajaan infrastruktur drainase yang sudah tua atau tidak berfungsi dengan baik,” katanya.
Selanjutnya, penegakan hukum dan edukasi masyarakat, yang dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, serta menegakkan hukum terhadap pelanggaran ini, penting untuk menjaga aliran air tetap lancar.
“Perlu juga upaya pembuatan area resapan air, dannormalisasi sungai dan kanal, yakni pengerukan dan normalisasi sungai serta kanal perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penampungan air dan mencegah luapan.
Pihaknya melihat perlunya pengembangan infrastruktur hijau, penataan ruang yang lebih baik. Yakni, pemerintah harus merencanakan tata ruang kota dengan lebih baik, memperhatikan aliran air alami, dan menghindari pembangunan di area yang rawan banjir.
Selain itu, perlu ada early warning system, yakni pengembangan sistem peringatan dini untuk banjir bisa membantu masyarakat bersiap dan mengurangi dampak dari banjir yang terjadi.
Semua langkah ini perlu kolaborasi multipihak, yakni pemerintah kota harus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, akademisi, dan sektor swasta, untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi banjir di Medan.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masalah banjir di Kota Medan bisa diatasi atau setidaknya dikurangi dampaknya,” pungkas Ahmad Darwis.(cpb)
