MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga (foto) meminta Pemprovsu dan dinas terkait untuk memastikan ketersediaan pangan dan sembilan bahan pokok (sembako) jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Kita juga minta harga-harga kebutuhan pokok itu terkendali, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan kecemasan, terutama di H-7 menjelang Lebaran,” kata Zeira kepada Waspada, di Medan, Minggu (9/4).
Anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumut itu merespon kenaikan harga daging sapi di sejumlah pasar di kabupaten/kota di Sumut hanya 1,2 persen, di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Berdasarkan data Disperindag Sumut, harga daging sapi di Medan bertahan Rp 130.000, yakni masih di bawah Rp140.000 dari harga eceran tertinggi (HET)-nya, sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional No 11 tahun 2022.
Menurut Zeira, dengan kondisi itu, harga-harga kebutuhan pokok masih tergolong relatif stabil, namun tidak boleh lalai. Sebab biasanya jelang berakhirnya bulan Ramadhan, beberapa kebutuhan pokok diperkirakan merangkak naik, karena tingginya animo masyarakat yang akan merayakan idul Fitri.
Karenanya, Zeira meminta Pemprovsu melalui Disperindag harus melakukan langkah-langkah konkrit untuk menekan harga tidak terlalu tinggi, khususnya harga daging sapi. Yakni, dengan cara memastikan ketersediaan daging segar, mulai dari peternak, distributor sampai pengecer.
“Selain itu, Pemerintah juga dapat bekerjasama dengan Bulog dengan melakukan Operasi Pasar,” kata Bendahara DPW PKB Sumut ini.
Langkah ini, lanjutnya, bertujuan untuk memastikan distribusi daging dapat berjalan lancar dan kenaikan daging tidak terlalu tinggi serta terjangkau oleh masyarakat yang sangat membutuhkan untuk kebutuhan Idul Fitri nanti.
Begitu juga dengan harga sembako, seperti telur, cabai dan minyak goreng, yang diperkirakan merangkak di momen perayaan Lebaran bagi umat Islam ini.
“Pemprovsu harus memastikan ketersediaan dengan baik, dan terus melakukan sosialisasi dan razia stok sembako dan pangan pada masing-masing distributor,” ujarnya.
Dia juga mendesak untuk memberlakukan hukuman bagi perusahaan yang coba-coba berbuat nakal. “Dari hukuman itu, diharapkan para pedagang dan distributor patuh dan menghindari penimbunan barang atau berspekulasi menaikkan harga,” pungkas Zeira. (cpb)