MEDAN (Waspada): Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Medan Drs Sam’an Lubis (foto) berpendapat, almarhum H. Yan Paruhum Lubis semasa hidupnya, selain dikenal tegas, juga dikenal sebagai sosok yang penuh sumber inspirasi bagi berbagai kalangan.
“Karenanya, kita merasa kehilangan atas berpulangnya orangtua, ayah, sekaligus orang yang kami hargai semasa hidup,” kata Sam’an Lubis kepada Waspada di Medan, Sabtu (9/4).
Sam’an merespon wafatnya H. Yan Paruhum Lubis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ucok Majestik di usia 88 tahun. Tokoh pejuang Eksponen 66 meninggal hari Jum’at, 8 April 2022, pukul 09.25 WIB.
“Inalillahi wa inailahi rojiun, saya sebagai Walikota LIRA Kota Medan dan segenap jajaran mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya ayahanda H. Yan Paruhum Lubis. Semoga almarhum husnul khotimah, “ kata Sam’an.
Tokoh muda itu juga menyampaikan, dirinya merasa terkejut saat mendapat kabar Ucok Majestik telah meninggal dunia, karena beberapa bulan lalu, dirinya sempat berkunjung ke rumah beliau yang sedang mengalami sakit.
“Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, saya bersama rombongan membezuk beliau di rumah anaknya dan turut mendoakan agar beliau sembuh,” ujar Sam’an.
Semasa hidupnya, lanjut Sam’an, ayahanda Yan Paruhum dikenal sebagai sosok yang dihormati. Almarhum juga dikenal pribadi yang baik, berkarakter santun dan tegas, yang juga kerap menjadi sumber inspirasi.
Dijelaskan Sam’an, pinisepuh Pemuda Pancasila Indonesia ini juga dikenal sebagai sosok yang banyak memberikan ilmu tentang kepemimpinan organisasi, sehingga banyak tokoh pemuda yang terinspirasi.
Sam’an mengaku, merasa kehilangan tokoh sesepuh PP yang telah banyak mengabdi demi kemajuan organisasi kepemudaan ini, yang sampai saat ini masih berkibar di tengah-tengah masyarakat.
“Pengabdian almarhum untuk kebesaran Pemuda Pancasila ini sangat besar tanpa pernah mengeluh. Sosok seperti ini sangat penting diteladani bagi kaum muda, khususnya kader Pemuda Pancasila,” katanya.
Diketahui, Ucok Majestik adalah pendiri Pemuda Pancasila yang aktif sampai di ujung usianya. Almarhum juga sosok pertama yang bisa dibilang turut membesarkan Pemuda Pancasila di masanya.
Selain itu, almarhum juga merupakan tokoh eksponen 66, di mana pada masanya dulu mengusung Tritura (tiga tuntutan rakyat), yakni bubarkan PKI, Rombak Kabinet Dwikora dan Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Di akhir penjelasannya, Sam’an berharap kepada keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan menerima cobaan ini dengan ikhlas. (cpb)