TANAH KARO (Waspada): Pihak PT. Pertamina Patra Niaga diminta lebih serius dan profesional berikan tindakan tegas atas dugaan adanya pangkalan bodong yang terdaftar di sistem pertamina simelon, diduga dilakukan PT. SSL.
Dugaan perbuatan yang dapat merugikan negara dan mengambil hak untuk masyarakat ini, bila tidak segera dilakukan investigasi dan penindakan serius dari PT. Pertamina. Dikhawatirkan kerugian negara, akan terus bertambah dan hak yang seharusnya diberikan pemerintah kepada masyarakat, menjadi tidak tepat sasaran dalam mendistribusikanya.
Harapan ini disampaikan aktifis Wahana Lingkungan Hidup Nusantara (Walantara) Karo, Robinson Purba yang mewakili masyarakat Karo kepada Waspada.id, Kamis (21/3) di Kabanjahe.
Dengan begitu, apa yang sudah menjadi program pemerintah untuk masyarakat, bisa berjalan dan meringankan beban masyarakat. “Kita juga berharap kepada PT. Pertamima Wilayah Sumut, menerjunkan tim yang mendukung program yang dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Karo,” kata Robinson.
“Kita yakin dengan sikap PT Pertamina Patra Niaga bila dalam mengambil keputusan bila dugaan tersebut terbukti, kitapun akan meyerahkan permaslahan ini kepada pihak pertamina, dan prihal adanya terbukti kerugian negera. Kami juga akan melaporkan ke pihak Kepolisian dan Kejaksaan,” tambahnya.
Ricky Ginting selaku Humas PT. SSL kepada Waspada.id, perihal ada sebanyak 86 pangkalan milik perusahan tempatnya bekerja diduga bodong melalui pesan singkat WhatsApp menyebutkan, untuk keterangan resminya pimpinan akan menyampaikan, namun sampai berita ini dikirim ke redaksi, pihak PT. SSL masih belum memberikan keterangan kepada awak media.
Sementara keterangan Gusti Anggara Permana selaku Sales Area Manager Regional Sumbagut PT. Pertamina Patra Niaga menyebutkan pihaknya berterima kasih tentang adanya laporan pendistribusian gas LPG 3 Kg yang dilaporkan diduga fiktif. Dengan begitu pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dahulu.
“Program Subsidi Tepat Sasaran (PSTP) ini memiliki proses tahapan validasi pangkalan dan transaksi yang dicatatkan melalui sistem Pertamina,” terang Gusti. (c02)