Scroll Untuk Membaca

Medan

Aktivis Lingkungan Sesalkan Mandeknya Proyek Normalisasi Sungai Bederah

Aktivis Lingkungan Sesalkan Mandeknya Proyek Normalisasi Sungai Bederah

MEDAN (Waspada): Aktivis lingkungan hidup, Rahman Gafiqi SH menyesalkan mandeknya pengerjaan normalisasi Sungai Bederah di Kecamatan Medan Marelan.

Pasalnya, pengerjaan proyek normalisasi Sungai Bederah tersebut hanya sampai di perbatasan Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan saja sehingga pemukiman warga yang berada di hilir sungai terancam tenggelam diterjang banjir.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Aktivis Lingkungan Sesalkan Mandeknya Proyek Normalisasi Sungai Bederah

IKLAN

“Selain mandeknya proyek normalisasi Sungai Bederah, sejumlah pintu air (klep) banyak rusak sehingga dikhawatirkan akan jebol diterjang debit air yang sewaktu-waktu semakin tinggi,” ujar Rahman Gafiqi kepada Waspada, Sabtu (10/12) di bantaran Sungai Bederah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Dijelaskan Rahman, bila proyek normalisasi tidak dilanjutkan kembali maka debit air dari sungai yang melintas mulai dari kawasan Sunggal, Helvetia semakin tinggi maka kondisi hilir sungai tak bisa menampung tingginya debit air sehingga akan meluap dan merendam pemukiman rumah penduduk.

Belum lagi, Sungai Bederah terbilang dangkal sehingga sewaktu-waktu bila musim hujan debit air jadi cepat tinggi dan meluber menyebkan terjadinya banjir.

“Kami meminta Wali Kota Medan, BWS dan Dinas PU Provinsi segera memperhatikan pengerjaan normalisasi Sungai Bederah karena saat ini pengerjaannya terhenti di Lingkungan 21 Kelurahan Terjun,” sebut Rahman.

Rahman menambahkan, sejumlah warga dan Lurah Terjun sudah menyampaikan keluhan tersebut kepada Dinas PU Kota Medan, PU Provinsi Sumut dan BWS namun namun hanyan mendapat janji-janji saja dari pihak terkait.

“Setelah dilaporkan ke sejumlah instansi, jawaban yang diperoleh janji-janji. Survei-survei telah dilakukan namun pelaksanaan pengerjaan normalisasi Sungai Bederah sampai sekarang realisasi atau tindaklanjutnya sampai sekarang tidak ada,” sesal Rahman yang juga pengurus organisasi nelayan kecil dan tradisional di pesisir utara Kota Medan tersebut.

Menurut Rahman, jika proyek normalisasi Sungai Bederah tidak ditindaklanjuti, maka yang akan terdampak dari mandeknya proyek tersebut adalah ribuan warga yang bermukim di Lingkungan 9, 12, 13,14 dan 15 Kelurahan Terjun.(m27)

Waspada/Andi Aria Tirtayasa

Aliran Sungai Bederah yang melintasi Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang dangkal dan tidak tersentuh proyek normalisasi membuat pemukiman warga terancam terendam banjir luapan air sungai.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE