MEDAN (Waspada): Kalangan aktifis yang tergabung dalam kelompok Aktifis 98, Manifest 98 dan Benteng Berkarya Rescue Indonesia mendesak Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengumumkan Siti Hediati Hariyadi, yang dikenal dengan Titiek Soeharto sebagai istrinya yang sah, agar kelak dilantik jadi Ibu Negara pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Desakan itu disampaikan mereka dalam Diskusi Publik Nasional dengan tema “Indonesia: Darurat Ibu Negara”, yang dilaksanakan Gedung di ICMI Centre, Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Senin (14/10) dan siaran persnya diterima Waspada.id, di Medan.
Hadir di acara yang dilakukan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2024 itu, sejumlah narasumber, yakni akademisi Dr. Hj. Herawati Tarigan, pengamat politik Indra J Piliang, dan Lili Erawati selaku Aktifis 98.
Kemudian, Achmad Ismail selaku host, Ridwan Muchtar, Aria Iskandar, Desmi Indra Jaya selaku unsur Pemuda Melayu Indonesia dan aktifis dari Manifes 98 dan Benteng Berkarya Rescue Indonesia. Juga hadir Leriadi, selaku Ketua Redaksi pelaksana didampingi Heru Susanto.
Disebutkan Dr. Hj. Herawati Tarigan selaku akademi, Indonesia sebagai negara besar memiliki keanekaragaman budaya, sosial, dan ekonomi, sehingga memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai aspek dalam pembangunannya.
Salah satu peran penting yang bisa mendukungnya adalah Ibu Negara. Seorang Ibu Negara yang aktif dan inspiratif mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun bangsa yang lebih sejahtera dan harmonis.
Peran Ibu Negara tidak hanya terbatas sebagai pendamping Kepala Negara. Tapi juga sebagai figur yang mampu menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya bagi isu-isu sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, serta kesejahteraan keluarga.
“Ibu Negara pun bisa menjadi contoh yang baik dan membawa semangat perubahan ke seluruh penjuru negeri,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa dari sisi fiqih bahwa suami selama 3 bulan berturut-turut tidak memberikan nafkah, maka jatulah talak satu bagi.
“Namun sampai detik ini Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto belum ada mengeluarkan pernyataan resmi mereka bercerai,” tegasnya.
Umumkan Resmi
Karenanya, pembicara lain, Indra J Piliang selaku pengamat politik menegaskan agar Prabowo menyatakan dengan resmi di publik bahwa Titiek Soeharto merupakan istri sahnya.
“Dengan demikian secara otomatis jika itu dilakukan, maka Titiek Soeharto secara resmi akan menjadi Ibu Negera yang akan datang,” paparnya.
Lili Erawati selaku Aktifis 98 menyatakan dengan tegas dalam diskusinya bahwa hubungan Prabowo dan Titiek Soeharto baik-baik saja dan tetap harmonis.
Ditambahkan, Siti Hediati Hariyadi, lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto adalah figur yang tepat dan pantas mendampingi Presiden Prabowo, dengan ketulusan dan kebijaksanaan yang dimilikinya untuk mendukung kepemimpinan serta membantu membangun bangsa dengan penuh dedikasi.
Ibu Negara bisa menjadi identitas bangsa dan berperan aktif menjaga dan meluaskan nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta menjadi penghubung yang kuat antara pemerintah dan rakyat rakyatnya.
Melalui perannya, Ibu Negara dapat menyatukan kepedulian dan aksi nyata, Ibu Negara akan membawa energi positif yang bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam pembangunan bangsa.
Leriadi, selaku Ketua Redaksi pelaksana didampingi Heru Susanto mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan antusias dalam mengikuti Diskusi Publik Nasional itu.
Acara diakhiri dengan penyerahan cindermata kepada narasumber dan foto bersama. (cpb)