MEDAN (Waspada): Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) beraudiensi ke kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag di Jakarta, Kamis (15/6).
Mereka diterima Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.
Ketua Umum AEKI Irfan Anwar mengatakan, kedatangan mereka bertujuan meningkatkan semangat dan dukungan kepada para pelaku usaha kopi, baik ekspor, UMKM, koperasi dan juga petani. Selain itu meningkatkan devisa dan juga penguatan organisasi AEKI.
“Pertemuan kali ini juga membahas perkembangan dan kesejahteraan industri kopi di masa mendatang,” ucapnya didampingi Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan BPP AEKI Ahmad Fauzan, serta Abdul Latief selaku penasehat AEKI dan perwakilan Fnb Tech Indonesia selaku eksportir.
Dalam pertemuan tersebut Irfan juga menjelaskan tingginya harga kopi menunjukkan bahwa kualitas dan kebutuhan kopi Indonesia sangat baik di mata dunia. Banyaknya permintaan kopi Indonesia menjadi pembuktian bahwa kopi Indonesia layak dikategorikan sebagai komoditas unggulan ekspor Indonesia.
“Banyaknya permintaan kopi Indonesia menjadi pembuktian bahwa kopi Indonesia layak dikategorikan sebagai komoditas unggulan ekspor Indonesia yang membantu meningkatkan devisa negara,” sebut dia.
Bahkan bisa dikatakan kopi Indonesia layak dan mampu bersaing dengan kopi dari manca negara seperti kopi Brazil, Vietnam, dan lainnya.
Bisa dilihat dari data dikeluarkan BPS, dimana pertumbuhan ekspor kopi pada 2022 meningkat 12,92% dibandingkan 2021, dan sepanjang 2022 Indonesia telah mengekspor kopi 434,19 ribu ton atau mencapai USD 1,13 miliar.
Dalam pertemuan itu, Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan mengatakan, mendukung penuh segala kegiatan yang bertujuan memajukan perkopian Indonesia. Ia mengatakan AEKI merupakan harapan Indonesia di industri kopi.
Dengan adanya dukungan tersebut, AEKI membuka pintu untuk bekerja sama dengan pihak eksternal yang turut ingin memajukan dunia perkopian Indonesia.(m10)