MEDAN (Waspada): Kopi merupakan komoditi dan kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia. Namun buah yang dijujuki “mutiara hitam” oleh masyarakat dunia ini, tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Sofiadi (61) sosok yang digelar Abuchick, di kediamannya jalan Asoka Medan, Senin (30/10) intens mendalami pengelolaan kopi. Berangkat dari pengalamannya, putra Aceh asal Pidie ini, melangkahkan dirinya untuk meracik kopi sehingga tidak terlepas dari ciri khas sebagai “mutiara hitam”
Tidak saja meracik, pembina sekaligus pendiri dan deklarator Club Mercy W 124 Medan Chapter ini memiliki pengalaman bengkel mobil dan dirinya mampu mendesaign mesin (engginer). Untuk dijadikan fasilitas mengelola kopi (roasting). Dengan pengalamannya, ABUCHICK mampu mengelola kopi dengan aroma asri sehingga tidak jauh dari istilah kopi merupakan buah “mutiara hitam”.
“Ini semua berdasarkan pengalaman termasuk soal perbengkelan, namun hari ini saya lebih fokus menjaga cucu sekaligus membuka usaha kopi,” kata Kakek Ohara dan Ghania, ini.
Artinya kata Putra Garut Aceh Pidie ini, dengan kondisi usia, dirinya kembali pada masa lalu dengan membangun usaha produk kopi termasuk gongsengan kopi (roasting) mulai dari grendbeen menjadi grendbeet hingga penggilingan menjadi bubuk dengan jenis 3 tipe.
Dengan Izin Usaha Rumah Tangga (IRT), Sofiadi membuat produk bubuk kopi premium merek “ABUCHICK” original dengan harga terjangkau.
Bagi Sofiadi, kopi merupakan kekayaan alam Indonesia, sirinya terpanggil untuk mengali dan mengelola kopi tersebut agar masyarakat benar” menikmati “mutiara hitam” yang digemari masyarakat dunia.
Ketika disinggung peralihan usahanya Namun sikap beralih usaha mengelola kopi didasarkan pada prinsif “endatu”, yaitu bahasa Aceh yang diartikan Nenek Moyang yang sudah mengkonsumsi kopi.
Di samping itu juga jelas Sofiadi, dirinya berfikir ke depan. Bangsa Eropa bahkan dunia melakukan ekspansinya ke Indonesia. Selain mencari rempah, mereka juga mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan buah kopi.
Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan seluruh wilayahnya menghasilkan buah kopi dengan masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri.
“Dari pengalaman itu, kenapa tidak bangsa kita sendiri saja yang mengelolanya. kita lihat sekarang, banyak berkembangnya cafe-cafe yang menjual kopi dengan xitrarasa khas masing daerah,” jelas AbuChick.(cpb)
Teks
Sofiadi saat melakukan perostingan kopi “ABUCHICK COFEE”. Waspada/ist
.