MEDAN (Waspada): Dalam rangkaian jelang Milad ke-8 Forum Masyarakat Dalihan Natolu (Formadana), ada beberapa kegiatan yang telah dan akan dilakukan. Di antaranya, Focus Group Discussion / FGD 2 kali dengan tema pertama: Kontribusi Dalihan Natolu untuk Tabagsel, dan tema kedua: Kriteria Tokoh Dalihan Natolu yang sudah dilakukan di Medan.
Akhir bulan ini, akan dilakukan pengukuhan dan pelantikan Pengurus Formadana Provinsi Aceh sekaligus Milad NNB Tabagsel-Aceh, mahasiswa yang kuliah di Aceh.
Kegiatan Gerak Jalan Sehat Formadana juga akan diadakan awal Agustus 2023 dan puncak acara milad ke-8 Formadana akan diselenggarakan di Kota Medan, dengan puncak acara penganugrahan 150 Tokoh Nalihan Natolu sekaligus peluncuran buku Kiprah 150 tokoh Dalihan Natolu.
Dan acara Formadana Cup pada Jumat (12/5) dilaksanakan di Lapangan Serasi II, Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan.
Menurut Abdul Rahim Siregar selaku Ketua umum DPP Formadana, adapun tujuan turnamen ini dimaksudkan untuk mencari bibit pemain bola yang mendunia.
“Juga untuk persiapan kita agar bangsa Indonesia yang kita cintai masuk kembali ikut bertarung di Piala Dunia yang pernah tejadi sebelum Indonesia merdeka,” imbuhnya.
Pembukaan Formadana Cup-1 ini dihadiri juga oleh Raja dari Bagas Godang Muara Tais, yang juga mora di Desa Pintu Padang, Sutan Raja Suadoon Dalimunthe, tokoh Sumatera Utara Amsal Nasution, Pengurus PSSI Tapsel beserta kepala lingkungan juga.
Abdul Rahim Siregar selaku Ketua Umum DPP Formadana melakukan tendangan pada pembukaan Formadana Cup – 1 di Lapangan Serasi II, Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Jumat (12/5) Waspada/ist
Pada kesempatan tersebut, tokoh masyarakat Amsal Nasution memberikan sambutan dengan mendorong agar pemain semangat dan menanglah atas perjuangan sendiri.
“Harapan saya agar para pemain menjadikan turnamen ini ajang untuk melatih kemampuan, melatih strategi tim dan mengendalikan emosi. Kita ada yel yel ketika saya berteriak Formada Cup, jawabannya adalah: cerdas, sportif dan Medan,” kata Abdul Rahim Siregar, yang sering disapa ARS.
“Semoga kegiatan ini bagian dari perhatian kami dari
Formadana untuk generasi muda dalam melahirkan pemain-pemain unggul dan hebat serta juga mewujudkan dan melestarikan adat budaya di daerah masing-masing,” imbuh ARS, yang dikenal akrab dengan wartawan ini.
Dalam sambutan mewaliki Hatobangon dan Harajaon bahwa Formadana Cup harus juga melahirkan kecintaan kepada daerahnya, sehingga adat istiadat dapat dijaga dan dilestarikan hingga ke anak cucu,” kata Sutan Raja Suadoon Dalimunthe.
Ketua Panitia Lokal Sultani Rambe menyampaikan bahwa ada 26 tim yang ikut bertanding se Tabagsel. (cpb)
