MEDAN (Waspada): Wali Kota Medan periode 2000-2008, H. Abdillah, SE, Ak, MBA menceritakan masa kecilnya pernah berjualan teh pahit keliling di Pusat Pasar Medan.
‘’Saat duduk dibangku SMP, kalau pulang sekolah atau hari libur, saya menemani orang tua berjualan di Central atau Pusat Pasar,’’ sebut Abdillah usai bersilaturrahmi dengan ibu-ibu pengajian di Café & Resto Al Jazeerah di Jl. KH Wahid Hasyim, Medan, Sabtu (10/2).
Walaupun orang tuanya dulu merupakan pedagang grosir, kain dan batik di Pusat Pasar, Abdillah hidup mandiri. Abdillah rela menjajakan minuman teh pahit keliling Pusat Pasar agar bisa membeli sesuatu yang diinginkan.
Abdillah pun mengaku hasil dari berjualan teh pahit yang dilakoninya selama duduk di bangku SMP itu untuk ditabung dan sebagai tambahan uang jajan. ‘’Saya beli sepeda harus menambung selama satu tahun dari hasil jualan teh pahit tersebut,’’ kenangnya.
Untuk itu, Abdillah berprinsip bahwa hidup ini harus berjuang. ‘’Berjuang mati tak berjuang pun mati, maksudnya, berjuang kita pada waktunya mati, tak berjuang pun kita pada waktunya juga mati, maka kita harus menjadi yang terbaik dari yang baik,’’ ujarnya.
Dihadapan ratusan ibu-ibu pengajian tersebut, Abdillah bersyukur dapat kembali bertemu masyarakat, terutama kaum ibu atau emak-emak dengan perasaan haru dan gembira. ‘’Alhamdulillah. Capek, tapi hati senang,’’ ucapnya.
Untuk itu Abdillah bertekad mendorong pemerintah pusat untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat Sumatera Utara, sebab Abdillah saat ini maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI nomor urut 5 dari Partai Nasdem nomor 5 untuk daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut) 1 yang meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi.
‘’Niat kita berjuang bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dengan tulus dan ikhlas. Harapan masyarakat tentunya harus diperjuangkan. Mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja,’’ sebut Abdillah.
Abdillah juga menyebut jabatan itu merupakan amanah. ‘’Jabatan itu merupakan amanah yang harus kita pertanggungjawabkan di dalam tanah. Harapan masyarakat tentunya harus diperjuangkan,’’ ujar Abdillah.
Untuk itu, Abdillah memohon doa, restu dan dukungan pada Pemilu, Rabu, 14 Februari 2024.
“5 menit di bilik TPS akan menyongsong 5 tahun ke depan nasib bangsa kita. Pilih yang mengusung perubahan, karena kita semua mengharapkan perubahan lebih baik untuk negeri kita. Ayo bersama menjadi bagian dari para pejuang perubahan untuk Indonesia,’’ ajak Abdillah.(m29)