Scroll Untuk Membaca

Medan

352 Jamaah Haji Kloter 14 Kembali Seorang Wafat Di Tanah Suci

352 Jamaah Haji Kloter 14 Kembali Seorang Wafat Di Tanah Suci

MEDAN (Waspada): Sebanyak 352 jamaah haji kelompok terbang (Kloter) 14 asal Deliserdang, Kabupaten Asahan, Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, tiba di Asrama Haji Medan, Selasa (8/7).

Tampak hadir, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara, yang juga Ketua PPIH Debarkasi Medan H.Ahmad Qosbi SAg, MM, Kepala Bagian Tata Usaha,H.Muhammad Yunus MA,Kabid PHU yang juga Sekretaris PPIH Debarkasi Medan, Dr. Zulfan Efendi dan para Kakan Kemenag asal jamaah haji.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

352 Jamaah Haji Kloter 14 Kembali Seorang Wafat Di Tanah Suci

IKLAN

Saat kedatangan jamaah haji di Aula Madinatul Hajj Asrama Haji Medan, panitia menyambut penuh suka cita diwarnai dengan lantunan marhaban. Namun diantara rasa gembira itu, terlihat jamaah haji dengan manifes 104 atas nama Husni Ibrahim tak henti menyeka air mata.

Sesekali ia melirik kursi di sebelahnya dengan nomor manifes 103. Ternyata, ia adalah suami dari jamaah yang wafat di Tanah Suci, atas nama  Destrizza Indayu Amansyah Binti Suyono Amansyah di RS Arab Saudi pada 27 Juni lalu.

Sambil menyeka air matanya, Husni Ibrahim mengaku kesedihan mendalam atas wafatnya sang isteri. Bahkan ia merasa tidak mungkin secepat ini berpisah.

Dalam kesedihannya, jamaah lain turut memberi dukungan dan motivasi agar Husni Ibrahim bersabar.

Sudah  4.991 Jamaah Haji Kembali

Ketua PPIH Debarkasi Medan yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumut, H.Ahmad Qosbi SAg, MM menyampaikan selamat datang kembali di Asrama Haji.

“Setelah kami berangkatkan 40 hari yang lalu, saat ini telah kembali. Semoga semua jamaah haji ini meraih haji mabrur,” ucap Qosbi.

Ia juga menyebutkan hingga kedatangan jamaah haji kloter 14 sudah 4.991 jamaah yang kembali.

“Dengan begitu hingga Selasa (9/7) masih ada 3.706 jamaah yang belum kembali. Semoga seluruh perjalanan kembalinya jamaah ke Sumut berjalan lancar,” ujarnya.

Hal lain disampaikannya, mengingat sulitnya perjalanan ibadah haji dan tidak bisa mendaftar lagi setelah pulang, maka jamaah haji hendaknya menjaga predikat hajinya. Menjadi contoh di lingkungan tempat tinggal dan membawa kedaiaman dan ketentraman.

“Setelah menyandang predikat haji mabrur dan mabrurah, bapak dan ibu tidak ada lagi dosa, seperti anak yang baru lahir dan sesuai janji Allah SWT Haji mabrur tiada balasan lain kecuali surga,” ucapnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut tersebut mengharapkan jamaah haji memelihara kemabruran haji dengan menjaga perkataan, sikap dan perilaku, menjadi sosok yang selalu dirindukan serta membawa kedamaian di keluarga terutama di masyarakat.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut tersebut menambahkan, jamaah haji juga diminta menjaga Ukhuwah Islamiyah setelah pelaksanaan ibadah haji dengan membentuk majelis taklim atau pengajian yang dilaksanakan minimal sebulan sekali.

“Bapak dan ibu meninggalkan tanah air selama 40 hari untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci, menunaikan rukun dan wajib haji dengan penuh perjuangan, semoga segala amal dan ibadah yang dilaskanakan diterima Allah SWT dan meraih predikat haji mabrur,” ungkapnya.

Ketua PPIH Debarkasi Medan mengatakan, waktu 40 hari melaksanakan Rukun Islam yang Kelima di tanah suci bukanlah waktu yang singkat, oleh karenanya jagalah kemabruran haji dengan baik, apalagi setelah melaksanakan ibadah haji tahun ini baru bisa mendaftar tahun 2034 dan masa tunggunya diperkirakan 35 tahun. (m22)

Waspada/Anum Saskia
Husni Ibrahim Suami almarhumah Destrizza Indayu Amansyah tampak bersedih setibanya di Aula Asrama Haji Medan.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE