MEDAN (Waspada): Sebanyak 297 lulusan Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Periode II Tahun Akademik 2023-2024 di Selecta Convention Hall, Medan, Selasa (25/2). Wisudawan terdiri dari 40 lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan 257 lulusan Fakultas Farmasi dan Kesehatan (FFK).
Rektor Institut Kesehatan Helvetia (IKH), Assoc. Prof. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si., menegaskan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi dalam dunia medis, peran tenaga kesehatan yang memiliki sentuhan humanis tetap tidak tergantikan.
“Teknologi memang mendukung kemajuan di dunia kesehatan, mulai dari diagnosis berbasis kecerdasan buatan hingga digitalisasi rekam medis. Namun, teknologi tidak bisa menggantikan sentuhan manusia. Pasien bukan hanya angka atau data, mereka adalah individu yang butuh empati, perhatian, dan komunikasi yang baik,” ujar Ismail Efendy di hadapan wisudawan.
Di hadapan Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Razia Begum Suroyo MKes, Rektor IKH menekankan bahwa tantangan kesehatan global ke depan semakin kompleks. World Health Organization (WHO) memproyeksikan bahwa pada 2025, penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan kanker akan terus meningkat.
Di sisi lain, kesehatan mental juga menjadi perhatian utama, dengan depresi diperkirakan menjadi salah satu penyebab kecacatan tertinggi di dunia.
“Sebagus apa pun teknologi, pasien tetap membutuhkan dokter dan tenaga medis yang bisa memahami perasaan mereka, memberikan perhatian, dan membangun komunikasi yang baik. Inilah yang terus kami tanamkan kepada mahasiswa agar mereka menjadi tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi,”ungkapnya.
Program Unggulan
Lebih lanjut Rektor menyatakan IKH berkomitmen untuk menjadi institusi pendidikan kesehatan berbasis riset dan teknologi yang unggul pada tahun 2035.
Dalam mendukung visi tersebut, Yayasan Helvetia telah memfasilitasi lima rumah sakit besar di Kota Medan sebagai tempat praktik bagi mahasiswa.
Selain itu, saat ini tengah dipersiapkan pembangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut guna memperluas pengalaman klinis bagi mahasiswa kesehatan. IKH juga sudah memiliki Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedoktreran Gigi.
Hari yang sama digelar acara Capping Day di Institut Kesehatan Helvetia merupakan momen istimewa yang menandai peralihan mahasiswa keperawatan dan kebidanan dari tahap akademik ke dunia praktik profesional.
Simbol pemasangan cap dan lilin bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi tanda kesiapan mereka mengemban tugas sebagai tenaga kesehatan yang berkompeten dan penuh tanggung jawab.
Dalam pidatonya, Rektor menegaskan bahwa Capping Day bukan hanya selebrasi, tetapi juga pengingat akan pentingnya profesionalisme dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan.
Mahasiswa yang telah mencapai tahap ini diharapkan tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang humanis, berempati, dan berorientasi pada kesejahteraan pasien.
Ketua BPH IKH Prof Dr H Bahdin Nur Tanjung juga menyinggung hal ini. Dia mereka memberi apresiasi kepada Yayasan Helvetia yang dinilai komit terhadap hal ini. “Tantangan terbesar kita adalah bagaimana tetap relevan dan kompetitif dengan perkembangan ini” ujarnya pada wisuda yang juga Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumut Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD memberi sambutan via video.(m22)
Waspada/ist
Rektor Institut Kesehatan Helvetia, Assoc. Prof. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si saat prosesi wisuda berlangsung.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.