BANDA ACEH (Waspada): Sebanyak 11 orang alumni pondok pesantren Ar-Raudatul Hasanah (RH) Medan dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di berbagai daerah Kabupaten/Kota di Aceh dan Sumatera Utara. Bahkan, seorang di antaranya didaulat ke DPR Aceh yang dilantik pada Senin, 30 September 2024.
Hal tersebut diungkapkan Ahmad Arif, atas nama Sayuti Malik, Ketua Pengurus Ikatan Keluarga Raudatul Hasanah (IKRH) Cabang Banda Aceh yang menghimpun alumninya di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar di Banda Aceh pada, Minggu (29/9/2024) sore.
“Ke sebelas alumni tersebut diberi amanah (dipilih) oleh masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) nya pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) April lalu. Bahkan seorang di antaranya menjadi Anggota DPR Provinsi Aceh”, ujar Arif, Sekretaris IKRH Banda Aceh.
Sembilan di antara mereka, imbuh Arif selanjutnya, terpilih di wilayah Aceh, yaitu, HM Hatta Bulkaini Sekedang, SHI, DPR Aceh. Empat orang di DPRK Aceh Tenggara, Abi Hasan, SH, Marawal Hakim, Satria Abadi, Musyadi, SPd. Dua di DPRK Aceh Singkil, Fairuz Akhyar, SE, MIKom dan Ramli Boga, SE. Serta satu lainnya di DPRK Gayo Lues, Yun Imanullah, SE.
Sedangkan dua lainnya di wilayah Sumatera Utara, yaitu, Gusti Putra Hajoran Siregar, SE, di DPRD Padanglawas Utara dan Syauqon Hilali Nur Ritonga, SHI, MAg, di DPRD Labuhanbatu.
Di tempat terpisah, Ketua Pengurus IKRH Pusat, H Dermawan SE, MM, mengungkapkan kebahagiaan dan kesyukurannya atas pelantikan 11 warga IKRH menjadi anggota dewan tersebut.
“Satu sisi kita tentu sangat bersyukur atas hal ini. Sebab menguatkan fakta bahwa alumni pesantren, baik tradisional maupun modern, dapat berkiprah dalam masyarakatnya dengan beragam wasilah (metode). Karena itu, kita ucapkan tahniah, selamat dan sukses”, ujarnya didampingi beberapa pengurus IKRH Pusat di Medan.
Dermawan juga mengingatkan, kepada sebelas anggota dewan tersebut agar senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan kepesantrenan. Fakta ini sekaligus menjadi mihnah atau ujian atas komitmen, konsistensi dan integritas mereka.
“Manusia paling baik adalah yang paling bermanfaat buat alam dan seisinya. Kebermanfaatan itu tidak melulu soal materi. Kami mendorong semua alumni untuk terus bergerak, sekecil atau sesederhana apapun gerakan atau khidmah tersebut,” katanya tersenyum.
Diketahui, Pesantren RH didirikan pada 1 Muharram 1403/18 Oktober 1982 silam. Hingga 2024, pesantren berbasis wakaf ini telah mengeluarkan 33 leting alumni yang telah bertebaran di seantero Nusantara, bahkan ke berbagai negara.(b02)