Selamat Datang Ramadhan

  • Bagikan

Oleh Prof Dr Misri A Muchsin, M. Ag

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183)

Rasulullah SAW memberi kabar gembira tentang kelebihan Ramadhan: “Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa‘” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).

Dalam riwayat lain, disebutkan dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini” (HR.Ath-Thabrani, dan para periwayatnya tepercaya).

Menyambut tamu bernama “Ramadhan” akan terasa lebih indah, jika kita memprioritaskan diri untuk tazkiyatun nafsi (membersihkan jiwa) dan melakukan persiapan fisik mental serta berbagai kajian keagamaan. Siapa yang tidak senang menyambut tamu paling agung laksana seorang permaisuri menyambut pangeran tampan nan menawan?

Terlebih sudah ditunggu-tunggu selama sebelas bulan. Sikap dan ekspresi tersebut merupakan wujud begitu besarnya cinta kita terhadap bulan sayyidul syahri (penghulu bulan). Hal tersebut bukan tidak beralasan sejak pra-Ramadhan Rasulullah telah mengajari dan menyuruh kita untuk selalu berdoa dengan sekuntum untaian doa harapan untuk kita dipanjangkan umur dan keberkahan sampai ke Ramadhan.

Riwayat dari Anas ra dengan sanad yang lemah bahwa ketika memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah berkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban ini. Serta sampaikan kami ke dalam bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi danad-Darimi).

Pernyataan tersebut diperkuat sebagaimana Ma’la bin Fadhal, berkata: “Dulu sahabat Rasul SAW berdoa kepada Allah sejak enam bulan sebelum masuk Ramadhan agar Allah sampaikan umur mereka ke bulan yang penuh berkah itu. Kemudian, selama enam bulan sejak Ramadhan berlalu, mereka berdoa agar Allah terima semua amal ibadah mereka di bulan itu.”.

Rasulullah SAW dalam menyemarakkan malam-malam Ramadhan dengan qiyamullail, terlebih pada sepertiga menjelang akhir Ramadhan. “Barangsiapa yang menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika Ramadhan, mengutip dalam kitab Tarikh Dimasyqa (51/186), yang dijabarkan Abu Ja’far Muhammad bin Ali. “Jika bertemu dengan bulan Ramadhan Nabi Muhammad SAW berdoa: Pertemukan bulan ini dengan kami dalam keadaan aman, iman, keselamatan, Islam, sehat yang prima, kebal dari penyakit, dan pertolongan untuk shalat, puasa, dan membaca al-Quran.”

Di bulan suci Ramadhan, ada tiga orang yang tidak ditolak doanya. “Ada 3 orang yang tidak ditolak doanya, pemimpin yang adil, orang puasa sampai berbuka, dan doa orang yang dianiaya” (HR. Ahmad).

Saat ini Covid-19 masih belum reda namun tidak salah juga kita sebagai umat Islam untuk bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Kegembiraan ini bukan dalam pengertian mengabaikan mewabahnya Corona, namun kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, keutamaan, dan berkah pada bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan yang sedang kita jalani ini harus dijadikan sebagai sebuah universitas untuk melahirkan lulusan terbaik sebagai “sarjana Ramadhan” dengan prediket “takwa”, yang mampu memberikan nilai kebaikan dan lampu penerang bukan hanya untuk diri sendiri bahkan orang lainnya. Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq.
(Dosen UIN AR-Raniry Banda Aceh Dan Penasehat Ansor Di Aceh)

  • Bagikan