Gotong Royong Normalisasi Sungai Bedagai Tanpa APBD Diapresiasi

  • Bagikan

TANJUNGBERINGIN (Waspada): Salah satu kunci keberhasilan membangun sebuah daerah adalah kerjasama yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah gotong royong antara seluruh pihak selaku stake holder dengan Pemimpin Daerah, terlebih salah satunya gotong royong mengatasi banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya.

Menurut pihak BPBD Sergai, bencana banjir yang terjadi di Kab.Sergai selain faktor curah hujan yang tinggi, juga diperparah dengan penyempitan sungai dan pendangkalan sungai dan salah satu upaya mengatasi masalah banjir, salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai.

Dengan konsep gotong royong meski tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H Darma Wijaya dan H Adlin Tambunan berupaya mengatasi masalah banjir di Sergai dengan menggandeng berbagai pihak perusahaan selaku stake holder menjadi salah satu solusi mengatasi banjir di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini.

Hal ini mendapat apresiasi dari Ketua Komunitas Masyarakat Peduli dan Pecinta Sungai (KOMPPAS) Kab.Sergai
Syaifuddin, Kamis (19/5), diakuinya konsep kerjasama gotong-royong dalam mengatasi musibah banjir ini menyimpan sejuta harapan bagi masyarakat khususnya yang akan menerima manfaatnya.

Dalam hal lanjutnya membangun daerah tidak selamanya harus mengandalkan APBD semata, namun peran serta gotong royong juga sangat dibutuhkan.

Menurut Ketua KOMPPAS Sergai yang terlibat dalam proses pekerjaan normalisasi bahwa aliran sungai Sei Rampah – Tanjung Beringin yang dikenal dengan sungai Bedagai yang merupakan aliran sungai Belutu akibat dari penyempitan aliran sungai mengakibatkan bencana banjir yang berkepanjangan bahkan tahun 2021 lalu akibat luapan sungai Bedagai banjir di Kec.Sei Rampah sempat bertahan hampir 2 bulan dan saat ini aliran sungai tetsebut sedang proses normalisasi.

“Aliran sungai Bedagai di mulai dari Desa Mangga Dua Fusun Kampung Manggis hingga Sei Telang atau Sei Lalang telah mengalami proses normalisasi sepanjang 2000 meter, selanjutnya sisi sebelahnya Desa Pekan Tanjung Beringin Dusun 1 Keramat Asam menuju Rimba Sekampung sepanjang 1000 meter aliran sungai “, papar Syaifuddin.

Dan akan disusul imbuh Ketua KOMPPAS, aliran sungai Desa Sei Rejo dengan target pengerjaan normalisasi sepanjang 1.000 meter dengan total keseluruhan target normalisasi tahap 1 sepanjang 4.000 meter aliran sungai.

Gotong Royong Normalisasi Sungai Bedagai Tanpa APBD Diapresiasi
Proses normalisasi Sungai Bedagai aliran sungai Belutu tengah berlangsung yang terealisasi berkat kerja sama antara Pemkab Sergai dengan stake holder ( pihak perusahaan) di Kec.Tanjung Beringin menuju Kec.Sei Rampah. (Waspada/Ist).

Dari tangan Bupati dan Wabup Sergai Darma Wijaya dan Adlin Tambunan yang akrab dengan panggilan Dambaan, lanjut Syaifuddin bahwa Dambaan telah menggandeng 20 perusahaan selaku stake holder dengan total dana yang terkumpul sekitar Rp500 juta.

“Dari dana 500 juta itu, diharapkan mampu mengurangi resiko banjir bagi pemukiman dan persawahan masyarakat di sekitar lokasi, mengatasi banjir di Sei Rampah- Tanjung Beringin, sebab jika normalisasi telah selesai debit air sudah bisa mengalir deras ke laut, sehingga banjir tidak bertahan di”, terang Syaifuddin.

Selain itu sebut Ketua KOMPPAS, manfaat dari normalisasi sungai, juga memperlebar kondisi sungai antara 40 meter hingga 60 meter, memperdalam sungai hingga 3 meter, membentengi Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga banjir dan pasang ROB (naiknya air laut) tidak lagi masuk ke pemukiman atau sawah milik masyarakat.

Ketua KOMPPAS juga menyebutkan bahwa semua itu tidak terlepas dari peran serta Bupati dan Wakil Bupati Sergai Darma Wijaya dan Adlin Tambunan (Dambaan) yang memiliki sikap kerja nyata dan ide untuk melaksanakan gotong-royong dalam pengentasan masalah banjir untuk aliran sungai Rampah – Tanjung Beringin.

“InsyaAllah, jika kerjasama gotong-royong ini terus berjalan dengan baik, normalisasi sungai akan tercapai hingga ke hulu yakni Kecamatan Dolok Masihul”, harap Syaifuddin.

Kebijakan Bupati dan Wakil Bupati yang pro rakyat seperti ini harus mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.

“Jangan kita sia-siakan pemimpin yang pro rakyat, kebijakan seperti ini mungkin akan sulit kita dapatkan dari pemimpin yang lainnya”, pungkas Syaifuddin. (a15).

  • Bagikan