MEDAN (Waspada) : Memulai dari mie basah pelangi terbuat dari sayuran berupa sawi, wortel, dan buah bit, menghasilkan makanan yang digemari dan menjadi salah satu kuliner di Kota Medan.
Medan merupakan salah satu kota kuliner terbesar di Indonesia, hingga menjadi sasaran para pendatang, turis lokal maupun mancanegara. Tak ayal lagi, mie basah pelangi yang diberi nama Mie Razhati dikelola Ibu Farida Hanum, si kaum perempuan “gaul” Medan sejak tahun 2014 semakin akrab di lidah pemburu kuliner.
Seiiring waktu, mie basah yang tidak bisa disimpan lama dan semakin banyaknya pecinta kuliner yang ingin membawa dan memesan dari luar kota, oleh kaum perempuan kreatif ini mengembangkan dan mencari ide dengan membuat Mie Razhati dari mie kering.
“Karena mie basah tidak tahan lama, dan ada permintaan untuk dikirim keluar kota, akhirnya kami coba untuk membuat mie kering. Alhamdulillah berhasil,” kata Farida Hanum kepada Waspada di Medan, Selasa (15/3).
“Produk mie kering pertama kami adalah mie instan, kemudian di tahun-tahun berikutnya muncul ide membuat mie telur, mie kriuk dan mie lidi. Setiap tahun muncul varian mie yang baru. Hingga hari ini kami ada 10 varian mie,” paparnya yang juga masuk dalam UMKM RBI Sumut .
Inovasi yang terus menerus dilakukan, akhirnya berbagai menu sajian dari mie pun banyak varian, seperti, mie basah frozen, mie instan, mie telur, mie kriuk, mie lidi, mie cup, ifumi, chickmi, spageti, dan soun mie.
“Apa aja, makanan mie ada dan siap memanjakan lidah penggemar kuliner yang terbuat dari bahan mie,” katanya.(m28)
