Hasto Ajak Anak Muda Maksimalkan Kuliner Lokal

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada):  Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Keistiyanto mengatakan peluang sangat terbuka luas bagi kaum muda Indonesia untuk berkreasi berinovasi dengan produk kopi dalam negeri. Misalnya dengan memadukan kuliner nusantara yang kekayaannya luar biasa.

Hal itu disampaikan Hasto saat mengikuti Ruang Bincang Kopi di Festival Kopi Tanah Air yang digelar di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2022). Hasto menjadi narasumber bersama sejumlah tokoh termasuk Chairuddin atau Babe Iddin, yang dikenal sebagai aktivis lingkungan penerima penghargaan Kalpataru.

Hasto bercerita, di Jawa Tengah, dirinya menemukan kedai-kedai kopi di Temanggung dan Magelang mengombinasikan kopi dengan getuk lindri. Di Bantul, Yogyakarta, kopi dipadukan dengan klepon.

“Jadi variannya begitu luas sesuai dengan keunikan dari daerah. Kemarin teman saya, 2 bulan yang lalu datang ke Prancis, di sana ada antrian kedai kopi yang mengular antriannya itu. Dia datang, 30 Euro harganya. Begitu dapat, ternyata kopi sama getuk lindri,” ujar Hasto.

Menurutnya, terkadang orang Indonesia sendiri tak percaya diri dengan nilai kuliner lokal. Hanya akan menghargainya jika sudah dipakai oleh asing, seperti contoh kasus getuk lindri di Prancis itu.

“Padahal di Prancis, di menu hanya ditambah embel-embel menikmati kopi sambil go green dan makanan organik. Getuk lindri organik. Padahal, sejak dulu getuk lindri juga organik. Jadi semua itu tinggal politik kemasan. Itu ya yang penting dan itulah proses kreatif dari anak muda,” kata Hasto.

Hasto mengatakan, saat ini adalah momentum untuk menunjukkan pentingnya spirit nasionalisme melalui kopi. Apalagi kopi ini sekarang sudah identik, bukan hanya kalangan petani kopi, tetapi sebagai gerakan anak-anak muda yang menggunakan kopi sebagai bagian dari ruang hidupnya.

Kopi di dalam konstelasi geopolitik, lanjut Hasto, juga sangat strategis. Pertarungan komoditas kopi di dunia terus terjadi. Artinya kopi ini bisa menjadi instrument of national power.

Dalam konteks ini, para anak muda Indonesia harus melakukan proses kreatif yang akan menghasilkan perbedaan kita sebagai suatu bangsa yang mampu mengolah seluruh komoditas kopi yang ada.

“Kita punya peluang yang begitu besar termasuk bagi anak-anak muda untuk berekspresi melalui kopi yang secara ekonomi, secara bisnis itu juga membuat opportunity yang begitu besar,” ujar Hasto.

Babeh Iddin, tokoh lingkungan yang turut mengisi dialog kopi di Festival Kopi Tanah Air, memuji langkah PDIP memberi perhatian terhadap perkembangan kopi di Nusantara. Ia menyebut kopi telah menjadi hal yang lazim di temui di seluruh pelosok negeri. “Potensi kopi di Indonesia harus terus digali dan ditumbuhkembangkan,” ujar Babe Iddin.

Hasto, Babeh Iddin tak segan-segan duduk lesehan usai dialog. (irw)

  • Bagikan