Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Mengupil Bisa Berdampak Buruk

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada) : Mengupil mungkin bukan sesuatu yang akan Anda lakukan di depan umum. Namun ketika Anda merasakan sesuatu di dalam hidung, dorongan untuk menggali terkadang bisa sangat kuat. Hanya saja, kebiasaan mengupil ternyata memiliki dampak buruk. Apa saja?

“Mengupil mirip dengan kebiasaan berulang lainnya seperti memencet jerawat atau menggigit kuku,” kata Cristen Cusumano, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di ENT and Allergy Associates di Oradell, New Jersey, seperti dikutip LiveStrong.

“Meskipun perilaku ini tidak selalu direkomendasikan secara medis, tapi risiko menyebabkan komplikasi serius cukup rendah.”

Cusumano kemudian mengatakan bahwa itu tidak berarti kebiasaan mengupil lantas mendapat lampu hijau. Mengapa?

Berikut alasan kebiasaan mengupil bisa berdampak buruk.

1. Bisa terserang penyakit

Mengupil bisa membuat Anda sakit. Pasalnya, mencoba mengambil kerak dalam hidung berpotensi menyebarkan virus dan kuman, seperti pilek dan flu.

Di samping itu, mengupil juga bisa memindahkan bakteri jahat, termasuk yang dapat menyebabkan pneumonia, menurut sebuah studi pada Januari 2018 di European Respiratory Journal.

Sementara menurut sebuah studi Juni 2016 di Infection Control & Hospital Epidemiology, mengupil juga lebih mungkin membawa Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan infeksi staph.

“Keak dan lendir di hidung memiliki tujuan penting untuk menjebak kuman sebelum mereka dapat masuk lebih dalam ke saluran hidung dan saluran udara dan menyebabkan infeksi,” papar Cusumano.

“Mengupil dapat menyebabkan perpindahan partikel infeksius ini ke jari-jari, yang kemudian dapat menemukan jalan ke mulut dan ke tubuh Anda.”

Dan jika kuman penyebab penyakit ada di jari Anda sebelum Anda mengupil, Anda bisa menyebarkannya ke hidung dan menginfeksi diri Anda sendiri.

2. Merusak hidung

Jaringan di dalam hidung Anda cukup halus, dan garukan yang terlalu agresif menimbulkan potensi cedera, terutama jika itu terjadi secara teratur.

“Sering mengorek hidung dapat menyebabkan trauma pada mukosa yang relatif rapuh atau lapisan dalam hidung, yang dapat menyebabkan mimisan atau titik awal infeksi,” kata Cusumano.

Goresan atau trauma yang berulang dapat, seiring waktu, bahkan mulai memengaruhi bentuk hidung Anda.

“Ini dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut atau bahkan penyumbatan saluran napas hidung,” papar Cusumano.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan secara kronis mengupil menyebabkan perforasi septum hidung, atau dikenal sebagai lubang di lubang hidung Anda, menurut catatan laporan kasus Agustus 2018 di Cureus.

Apakah ada manfaat mengupil?

Cusumano menekan bahwa tidak ada manfaat mengupil selain perasaan puas yang intens dari mengeluarkan kotoran yang mengganggu di hidung Anda.

Namun yang harus diingat, lendir dan kotoran dalam hidung ada untuk menjebak kuman dan partikel dan melindungi lapisan saluran hidung Anda.

“Adanya lendir di hidung adalah normal dan sebaiknya dibiarkan saja,” kata Cusumano. (cnni)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *