Manfaat jus tomat terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes

  • Bagikan

Dr.Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS & Hotnida br. Sitorus, S.Kep, Ns
(Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)

Diabetes atau yang sering dikenal dengan penyakit kencing manis, sampai saat ini masih menjadi permasalahan
kesehatan yang penting di dunia termasuk Indonesia, karena
kasusnya yang terus terjadi dan mengalami peningkatan.

Menurut World Health Organization (WHO), Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa
(gula) darah tinggi yang disebabkan oleh pankreas gagal memproduksi insulin atau terjadi resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, merupakan zat
utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah. IDF (International Diabetes Federation) memperkirakan bahwa satu dari sepuluh orang dewasa di seluruh dunia saat ini hidup dengan diabetes.

Jumlah total diperkirakan meningkat menjadi 643 juta (11%) pada tahun
2030 dan menjadi 783 juta (12.2 %) pada tahun 2045.

Menurut WHO, diabetes adalah penyebab kematian terbesar
pada tahun 2019 dan telah merenggut 1.5 juta jiwa dan Indonesia menjadi peringkat ke 5 menjadi Negara dengan
pengidap Diabetes terbanyak tahun 2021.

Para penderita DM biasa memiliki gejala dan keluhan klasik yang berupa (1) banyak kencing, (2) rasa haus yang
terus, (3) penderita cepat lapar karena kalori dari makanan yang dimakan setelah dimetabolisme menjadi glukosa dalam darah tidak seluruhnya dimanfaatkan, (4) penurunan berat
badan dan rasa lemas karena glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel. Sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga, sehingga sumber tenaga terpaksa
diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot.

Cara diagnosis diabetes melitus yang paling mudah adalah
mendapatkan kadar gula darah puasa lebih dari 140 mg/dl
atau 150 mg/dl pada dua kali pemeriksaan atau lebih. Kadar
glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl.

Pengobatan diabetes mellitus adalah pengobatan menahun dan seumur hidup. Pengobatan farmakologis
diabetes mellitus seperti penggunaan insulin dan obat antidiabetes oral harganya relative lebih mahal karena
penggunaannya dalam jangka waktu lama dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh
karena itu, perlu dicari obat yang efektif dengan efek samping yang relatif rendah. Pengobatan non farmakologis adalah pilihan utama, dimana Pengobatan non farmakologis bagi
pasien Diabetes mellitus pada dasarnya adalah dengan pengontrolan berat badan, terapkan pola makan yang baik dan sehat, perubahan gaya hidup, jaga kondisi fisik, manajemen
stress, hindari konsumsi alkohol dan rokok serta mengkonsumsi pengobatan herbal.

Survey Pemeriksaan Gizi dan Kesehatan Nasional AS menemukan adanya pengaruh makanan kaya karotenoid terhadap kadar glukosa darah para pengidap diabetes. Salah
satu bahan makanan yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah yaitu tomat.

Terapi jus tomat telah
digunakan untuk memasak tetapi masyarakat tidak banyak mengetahui zat gizi dari tomat. Salah satu zat gizi yang terkandung di dalam tomat adalah likopen.

Likopen merupakan kelompok karotenoid yang tidak hanya penting
untuk pemberi warna merah tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu menurunkan glukosa darah dengan menurunkan resistensi hormon insulin sehingga toleransi sel
terhadap glukosa meningkat.

Dalam Jurnal Sains dan Matematika Progresif oleh Achmad Syaiful Hadi (2023), Karotenoid, karena struktur
kimianya dan interaksinya dengan membran biologis, memiliki sifat biologis antioksidan potensial untuk mencegah penyakit kardiovaskular primer dan sekunder (CVD), diikuti
dengan menurunkan tekanan darah, mengurangi sitokin proinflamasi dan penanda inflamasi (seperti protein Creaktif), dan peningkatan sensitivitas insulin di otot, hati, dan
jaringan adiposa.

Tomat yang dikonsumsi sebanyak 180 gram terkandung likopen 23 gram yang dapat menurunkan glukosa darah
sebesar 1.2 gr/dl pada penderita diabetes.

Pembuatan jus tomat dapat dikonsumsi sebanyak 200 ml yang berasal dari
180 gr tomat tanpa tambahan gula dan air dengan frekuensi 1x sehari yang berasal dari tomat jenis Lycopersium commune yang berwarna merah dengan usia panen 70-100 hari lalu
direbus dengan air pada suhu 70-90o
selama 10 menit kemudian diblender dan disaring.

Dalam penelitian Febria Syafyu Sari & Ridhyalla Afnuhazi (2020), Terdapat penurunan kadar glukosa darah
post prendial yang bermakna sebesar 57 gr/ml setelah pemberian jus tomat sebanyak 150 ml yang terdiri 3 buah
tomat besar selama 14 hari. Kandungan likopen pada tomat mampu mengurangi kerusakan oksidatif pada DNA seluler
dan mengurangi lemak peroksidasi yang disebabkan oleh
penyakit diabetes.

Likopen juga dapat meningkatkan
konsentrasi insulin, penurunan H202 sehingga dapat berfungsi sebagai antidiabetik. Selain itu likopen mampu
melindungi kerja pankreas dari radikal bebas, sehingga pankreas dapat bekerja secara optimal dalam menghasilkan insulin serta juga dapat menurunkan resistensi hormon
insulin, sehingga toleransi sel terhadap glukosa meningkat.

Manfaat jus tomat terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes



Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *